Iran Gantung Pria yang Dituduh Mata-Mata Mossad di Tengah Ketegangan dengan Israel

Di tengah meningkatnya eskalasi konflik dengan Israel, Iran mengeksekusi mati seorang pria yang dituduh sebagai agen mata-mata untuk lembaga intelijen Israel, Mossad. Eksekusi ini diumumkan pada hari Senin, memperdalam jurang permusuhan antara kedua negara.

Pria yang diidentifikasi sebagai Esmaeil Fekri, ditangkap oleh pihak berwenang Teheran pada tahun 2023. Situs berita Mizan Online, yang terafiliasi dengan pengadilan, menyatakan bahwa Fekri dieksekusi gantung setelah dinyatakan bersalah atas "kerusakan di bumi" dan "moharebeh" (berperang melawan Tuhan), pelanggaran berat dalam hukum Iran.

Hubungan Iran dan Israel telah lama tegang, dengan Mossad dituduh melakukan serangkaian operasi di dalam wilayah Iran. Serangan-serangan yang dikaitkan dengan Mossad termasuk pembunuhan ilmuwan nuklir Iran, Mokhsen Fakhrizadeh, pada tahun 2020 dan serangan terhadap pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada akhir Juli tahun lalu.

Eskalasi ketegangan terbaru dipicu oleh serangan Israel ke sejumlah lokasi di Iran pada Jumat dini hari. Serangan tersebut, yang menargetkan fasilitas nuklir dan menewaskan ilmuwan nuklir serta pejabat militer Iran, memicu kemarahan dan pembalasan dari Teheran.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa serangan itu bertujuan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir. Iran sendiri memiliki program nuklir yang diklaim hanya untuk tujuan sipil.

Menanggapi serangan Israel, Iran melancarkan serangan balasan besar-besaran. Pejabat Iran menegaskan bahwa negaranya tidak akan tinggal diam menghadapi "kejahatan" Israel dan akan memberikan tanggapan yang kuat.

Serangan rudal Iran dilaporkan menghantam beberapa lokasi di Israel, menyebabkan kerusakan dan korban jiwa. Hingga saat ini, dilaporkan 10 orang tewas di Israel, sementara serangan Israel ke Iran mengakibatkan sedikitnya 80 korban jiwa.

Scroll to Top