Pemerintah Provinsi Papua Tengah berkolaborasi dengan Yayasan Gerakan Papua Sehat (GPS) menginisiasi seminar dan pemeriksaan HIV-AIDS secara massal di Kabupaten Nabire. Kegiatan ini direncanakan berlangsung selama tiga hari, dimulai pada hari Selasa, 17 Juni 2025.
Kornelis Pakage, Ketua Yayasan GPS, menyampaikan apresiasi atas kepedulian Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah terhadap isu-isu kemanusiaan, terutama yang berkaitan dengan HIV-AIDS.
Seminar dan pemeriksaan ini dinilai krusial mengingat data dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah mencatat bahwa beberapa tahun belakangan, Provinsi Papua Tengah menempati peringkat pertama di Indonesia dengan lebih dari 22 ribu kasus HIV-AIDS pada tahun 2024.
Kornelis mengungkapkan bahwa di Provinsi Papua Tengah sendiri, Nabire mencatat kasus HIV-AIDS terbanyak, diikuti oleh Mimika di urutan kedua, dan Kabupaten Paniai di urutan ketiga.
"Kondisi ini sudah bukan lagi sekadar masalah kesehatan, melainkan darurat kemanusiaan," ujarnya dalam seminar yang diadakan di Auditorium LPP RRI, Jalan Merdeka, Karang Mulia, Nabire, Papua Tengah, pada hari Senin, 16 Juni 2025.
Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan di bidang kesehatan untuk bersama-sama membahas dan mendiskusikan penanggulangan penyebaran HIV-AIDS secara serius.
"Jika kita tidak serius menanggapi situasi ini, masyarakat pun akan mengikuti dengan bersikap biasa-biasa saja," tegasnya.