Performa Pasar Harian yang Menggembirakan!
Bank Central Asia ($BBCA) mencatatkan laba bersih bank only yang fantastis sebesar 5 triliun rupiah di bulan Mei 2025 (naik 12% YoY, 10% MoM). Capaian ini mendorong laba bersih bank only selama 5 bulan pertama 2025 menjadi 25,2 triliun rupiah (meroket 16% YoY). Tanpa memperhitungkan pendapatan dividen, laba bersih dalam lima bulan ini melesat 10% YoY, melampaui perkiraan laba bersih konsolidasi 2025 dari konsensus yang hanya di level 6,6% YoY.
Pendorong Utama: Pendapatan Solid dan Efisiensi Biaya
Pendapatan Bunga Bersih (Net Interest Income/NII) dan Pendapatan Non–Bunga (Non–Interest Income/Non–II) – tanpa memasukkan pendapatan dividen – berhasil mencatatkan pertumbuhan yang kuat, masing–masing sebesar 7% YoY selama 5M25. Di sisi lain, pengendalian biaya operasional (opex) tetap terjaga dengan baik di level 4% YoY selama 5M25. Kombinasi ini menghasilkan Laba Operasional Sebelum Pencadangan (Pre–Provision Operating Profit/PPOP) – tanpa memperhitungkan dividen – yang meroket 8% selama 5M25.
Sebagai catatan, jika dividen dimasukkan, Non–II akan tumbuh 22% YoY selama 5M25. Meskipun dividen dari anak perusahaan tercatat sebagai Non–II dalam laporan keuangan bank only, angka ini akan dieliminasi pada laporan keuangan konsolidasi.
NIM dan Biaya Kredit Pulih di Mei 2025; Likuiditas Terjaga
Secara bulanan, baik Net Interest Margin (NIM) maupun credit cost (CoC) menunjukkan perbaikan setelah periode Lebaran di April 2025. NIM tercatat sebesar 5,86% pada Mei 2025 (dibandingkan April 2025: 5,56%), sementara CoC berada di 0,18% pada Mei 2025 (dibandingkan April 2025: 0,59%). Dengan demikian, realisasi NIM selama 5M25 mencapai 5,73%, sesuai dengan panduan manajemen untuk 2025 di kisaran 5,7–5,8%. Realisasi CoC sendiri berada di level 0,37% selama 5M25, masih di atas panduan manajemen 2025 yang menargetkan 0,3%.
Posisi likuiditas BBCA tergolong sehat dengan Loan–to–Deposit Ratio (LDR) berada di level 80% dan CASA Ratio yang kembali meningkat ke level 83,2% per Mei 2025 seiring dengan pertumbuhan Current Account (naik 12% YoY, 4% MoM). Kondisi likuiditas yang solid ini mendukung pertumbuhan kredit yang masih cukup tinggi di level 12% YoY per Mei 2025.
Intisari Utama
Kinerja bank only BBCA selama 5M25 patut diapresiasi. NIM sejalan dengan panduan, sementara biaya kredit (CoC) masih sedikit di atas panduan, meskipun mengalami perbaikan di Mei 2025. Pertumbuhan kredit per Mei 2025 juga masih menunjukkan momentum yang kuat, meskipun dengan tren perlambatan sesuai dengan target manajemen. Perlu dicatat bahwa pendapatan bunga meningkat menjadi 8 triliun rupiah pada Mei 2025 (naik 9% YoY, 4% MoM). Kenaikan ini mengindikasikan potensi peningkatan lending yield, sejalan dengan ekspektasi manajemen.
Berita Korporasi Terkini
- $BRMS: Bumi Resources Minerals sedang mengevaluasi opsi kuasi reorganisasi untuk mengatasi defisit neraca. Menargetkan surplus return on risk pada 2028 dan pembagian dividen dalam 5 tahun ke depan. Target produksi emas 150.000 troy ounce pada 2028 dan 200.000 troy ounce pada 2029.
- $MEDC: Medco Energi Internasional berhasil melakukan lifting minyak perdana dari lapangan migas Forel. Produksi mencapai 10.000 barel minyak per hari.
- $ENRG: Energi Mega Persada akan menggunakan dana dari private placement untuk kegiatan pemboran.
- $BUMI: UBS Group AG mengalihkan saham Bumi Resources untuk konsolidasi aset klien.
- $SCMA: Elang Mahkota Teknologi ($EMTK) membeli saham SCMA.
- $AMMN: Direktur Utama Amman Mineral Internasional mengundurkan diri dan akan diangkat menjadi komisaris.
- $JTPE: Jasuindo Tiga Perkasa akan membagikan dividen final 17 rupiah per saham.
- $KBLM: Kabelindo Murni akan membagikan dividen 20 rupiah per saham.
Kabar Bursa dan Ekonomi
- BEI mempertimbangkan perpanjangan jam perdagangan untuk menarik investor asing.
- Danantara akan mengalokasikan 20% modal untuk investasi di luar negeri.
- Penjualan ritel di China tumbuh di atas ekspektasi.
- Tingkat pengangguran di China turun tipis.
- Harga Batubara Acuan (HBA) periode kedua Juni 2025 turun.
- $TLDN: Teladan Prima Agro telah mengakuisisi 99,99% saham PT Cipta Davia Mandiri
- $PRAY: Famon Awal Bros Sedaya telah mengakuisisi ~51% saham PT Lynas Medikal
- $SDMU: Sidomulyo Selaras mengumumkan rencana private placement