Petani tembakau di Temanggung kini tengah menghadapi masa sulit akibat berkurangnya serapan dari pabrikan rokok. Beberapa perusahaan besar, termasuk Gudang Garam dan Nojorono (produsen Clas Mild), dilaporkan telah menghentikan pembelian tembakau dari petani setempat.
Kondisi ini, menurut Kepala Desa Purbasari, Temanggung, telah berlangsung sejak akhir tahun lalu. Alasan yang diberikan oleh pabrikan adalah stok bahan baku yang masih mencukupi. "Tahun lalu Gudang Garam dan Nojorono sudah tidak membeli hasil panen petani di Temanggung," ujarnya.
Padahal, kedua perusahaan tersebut dikenal sebagai pembeli utama tembakau dari Temanggung. Absennya mereka dari pasar sangat memukul petani.
"Gudang Garam itu salah satu pabrikan besar dengan serapan luar biasa di Temanggung. Ketika mereka tidak membeli, pasar menjadi lesu," jelasnya.
Akibatnya, stok tembakau di tingkat petani menumpuk. Salah satu solusi yang ditempuh adalah menjual hasil panen ke pabrikan lain. Namun, langkah ini berdampak pada penurunan harga jual.
"Persaingan untuk mendapatkan tembakau petani menjadi kurang kompetitif, yang mana berdampak pada harga yang ditawarkan pabrikan lain. Mereka tetap membeli, tapi harganya jadi turun," pungkasnya.