TEHERAN, KOMPAS.TV – Ketegangan di Timur Tengah kembali memanas setelah Iran meluncurkan serangan rudal ke Israel, menghantam sejumlah bangunan di Tel Aviv dan Haifa. Serangan ini merupakan balasan atas serangan mendadak Israel sebelumnya terhadap fasilitas nuklir dan tokoh militer Iran.
Selain Iran, Yaman juga dilaporkan turut meluncurkan misil ke wilayah Israel.
Akibat serangan tersebut, empat orang dilaporkan tewas dan 87 lainnya mengalami luka-luka, menurut keterangan dari Layanan Darurat Israel Magen David Adom (MDA). Korban tewas terdiri dari dua pria dan dua wanita dengan usia sekitar 70 tahun.
Di Petah Tikva, sebuah kota di dekat Tel Aviv, sebuah rudal menghantam gedung pemukiman, menyebabkan kerusakan parah seperti dinding beton yang hancur dan jendela yang pecah. Operasi tanggap darurat dan pencarian juga sedang dilakukan di kota pelabuhan Haifa, tempat sekitar 30 orang dilaporkan terluka dan kebakaran melanda pembangkit listrik di dekat pelabuhan.
Media Iran melaporkan bahwa negaranya telah menembakkan setidaknya 100 rudal ke Israel. Garda Revolusi Iran mengklaim bahwa serangan terbaru ini menggunakan metode baru yang menyebabkan sistem pertahanan berlapis Israel saling menyerang.
Militer Israel juga mengkonfirmasi adanya peluncuran misil balistik dari Yaman. Meskipun sistem pertahanan Israel berusaha mencegatnya, misil tersebut dilaporkan gagal mencapai wilayah Israel. "Sebuah misil yang diluncurkan dari Yaman jatuh saat mencoba menyeberang ke wilayah Israel," demikian pernyataan militer Israel.