Klub sepak bola Malut United membuat keputusan mengejutkan dengan memberhentikan pelatih kepala, Imran Nahumarury, dan direktur teknik, Yeyen Tumena. Pemecatan ini diumumkan langsung oleh Direktur Utama PT Malut Majut Sejahtera, Dirk Soplanit, dengan alasan keduanya melakukan pelanggaran berat.
Menurut Dirk Soplanit, surat pemecatan telah dikirimkan dan diterima oleh Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena. Sayangnya, detail pelanggaran berat yang dilakukan tidak diungkapkan secara rinci. Namun, Dirk menegaskan bahwa tindakan mereka bertentangan dengan nilai-nilai inti klub.
Keputusan ini tentu mengagetkan banyak pihak, mengingat peran penting Imran Nahumarury dalam membawa Malut United meraih posisi tiga besar di Liga 1 musim sebelumnya. Meski begitu, Dirk Soplanit menegaskan bahwa keputusan sulit ini diambil demi menyelamatkan klub dari potensi keterpurukan. Baginya, kepentingan klub jauh lebih utama dari segalanya.
Dirk menambahkan bahwa Malut United tidak hanya fokus pada prestasi di lapangan, tetapi juga menjunjung tinggi kejujuran, integritas, komitmen, dan loyalitas. Klub berjuluk Laskar Kie Raha ini juga aktif dalam kegiatan sosial untuk memberikan kebahagiaan kepada masyarakat serta mengembangkan potensi pemain muda di Maluku dan Maluku Utara.
Saat ini, Malut United tengah fokus melakukan persiapan untuk menghadapi kompetisi musim depan, khususnya Liga 1 2025-2026. Diharapkan, keputusan ini dapat meredam polemik yang ada dan membawa klub menuju arah yang lebih baik.
