Petani Tembakau Temanggung Tercekik: Gudang Garam Setop Pembelian, Harga Anjlok!

Kabar buruk menghantam petani tembakau di Temanggung, Jawa Tengah. Hasil panen mereka kini menumpuk di rumah akibat PT Gudang Garam memutuskan untuk menghentikan sementara pembelian tembakau dari wilayah tersebut.

Kondisi ini sontak membuat para petani kelimpungan. Biasanya, panen langsung diserap pasar setelah proses pengeringan dan pengemasan. Namun, kini stok tembakau menumpuk dan sulit terjual.

Pabrikan rokok skala kecil memang masuk untuk menampung sebagian hasil panen. Sayangnya, mereka menawarkan harga yang jauh lebih rendah dari standar. Harga tembakau Temanggung sendiri ditentukan berdasarkan kualitas (grade).

Sebelumnya, tembakau grade D atau G dihargai antara Rp100 ribu hingga Rp120 ribu per kilogram. Setelah Gudang Garam berhenti membeli, harga merosot menjadi Rp80 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram. Begitu pula dengan grade di bawahnya, yang mengalami penurunan harga dari Rp60 ribu-Rp70 ribu per kilogram menjadi Rp50 ribu-Rp60 ribu per kilogram.

Situasi ini membuat posisi tawar petani semakin lemah. Pabrikan kecil memanfaatkan kondisi surplus tembakau untuk menekan harga.

Keputusan Gudang Garam menghentikan pembelian ini disebabkan oleh penurunan penjualan rokok secara signifikan di Indonesia. Selain itu, penurunan harga saham perusahaan juga menjadi faktor pertimbangan. Sempat mencapai Rp90 ribu per lembar, kini harga saham Gudang Garam hanya berada di kisaran Rp9.600.

Lebih lanjut, pihak Gudang Garam mengklaim bahwa persediaan bahan baku tembakau mereka sudah berlebih. Jika diproses sesuai dengan tingkat produksi saat ini, stok tersebut diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama empat tahun ke depan.

Scroll to Top