Mantan pemain Ajax Amsterdam dan asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat, berada di persimpangan jalan penting dalam karirnya. Kabarnya, Landzaat menjadi kandidat kuat untuk mengisi posisi asisten pelatih di Ajax, klub yang membesarkan namanya. Kesempatan ini membuka kemungkinan reuni dengan John Heitinga, rekannya sesama pelatih.
Berita ini telah dikonfirmasi oleh agennya. Kepindahan ke Ajax akan menjadi momen nostalgia bagi Landzaat, yang pernah menjadi bagian dari tim tersebut di era 90-an.
Namun, tawaran dari Ajax muncul saat Landzaat baru saja bergabung dengan Timnas Indonesia. PSSI baru saja memperkenalkan Landzaat pada Januari 2025 sebagai asisten pelatih yang mendampingi Patrick Kluivert dan Alex Pastoor. Gerald Vanenburg kemudian menyusul, menjadi asisten sekaligus pelatih Timnas U-23.
Saat menerima pinangan PSSI, Landzaat menyatakan kesediaannya tanpa ragu. Mengabdi untuk Timnas Indonesia dirasakannya sebagai tugas istimewa, terutama karena darah Maluku mengalir dalam dirinya.
"Saya tidak butuh waktu lama untuk berpikir. Ini sangat spesial, apalagi ada Patrick (Kluivert) yang punya sejarah dengan saya. Keluarga saya juga punya akar di Indonesia," ungkap Landzaat beberapa waktu lalu.
Kedekatan dengan Kluivert, baik secara personal maupun profesional, menjadi faktor penting dalam keputusannya memilih Indonesia. Keduanya pernah bermain bersama di Ajax dan Timnas Belanda. Kini, mereka bersama-sama memimpin Timnas Indonesia dalam kompetisi besar.
Landzaat memegang peranan penting dalam misi membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Tim Garuda akan berjuang di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia, menghadapi lawan-lawan yang tangguh.
Di tengah tekanan dan peluang yang sama besarnya, muncul pertanyaan krusial: Apakah Landzaat akan setia mendampingi perjuangan Indonesia, atau kembali ke Belanda untuk berkarier di Ajax?
Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari PSSI maupun Landzaat mengenai tawaran ini. Namun, keputusannya akan menjadi sangat penting, bukan hanya bagi karirnya, tetapi juga bagi keberlanjutan program jangka panjang Timnas Indonesia.