Jakarta – Presiden Rusia, Vladimir Putin, baru saja bertemu dengan Alexander Trufanov, seorang warga Rusia-Israel yang sebelumnya disandera oleh Hamas di Jalur Gaza. Pertemuan hangat ini berlangsung di Moskow, menandai kepulangan Trufanov ke tanah airnya.
Putin secara khusus menyampaikan apresiasinya kepada Hamas atas pembebasan Trufanov, yang memiliki darah Rusia dan keturunan Yahudi. "Kami berterima kasih kepada pimpinan dan sayap politik Hamas atas tindakan kemanusiaan ini," ujar Putin.
Putin menekankan bahwa hubungan erat antara Rusia dan Palestina memainkan peran krusial dalam pembebasan Trufanov. "Kebebasan Anda adalah hasil dari hubungan stabil Rusia selama bertahun-tahun dengan rakyat Palestina, dengan berbagai organisasi," jelasnya.
Putin juga menegaskan komitmennya untuk terus berupaya membebaskan warga Rusia lainnya yang masih ditawan. Ia menyampaikan bahwa Rusia telah melakukan segala cara yang mungkin untuk pembebasan Trufanov dan akan terus mengusahakan hal serupa untuk warga lainnya.
Dalam pertemuan tersebut, Putin memberikan bunga kepada ibu Trufanov, Elena, dan tunangannya, Sapir Cohen, yang juga sempat menjadi sandera Hamas dan telah dibebaskan sebelumnya.
Kehadiran Rabbi Rusia, yang juga merupakan ketua komunitas Yahudi di Rusia, menambah makna acara penyambutan Trufanov ini.
Rusia diketahui mempertahankan hubungan baik dengan Palestina, termasuk Hamas, dan meyakini bahwa solusi dua negara adalah kunci perdamaian di Timur Tengah.