Ancaman Bom Gegerkan Penerbangan Haji Depok, Pesawat Dialihkan ke Kualanamu

Sebuah pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5726 yang membawa rombongan jamaah haji asal Kota Depok, Jawa Barat, mengalami insiden menegangkan. Pesawat tersebut mendapatkan ancaman bom yang dikirimkan melalui surat elektronik, sehingga memaksa pilot untuk melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Pesawat tersebut membawa 422 jamaah haji yang tergabung dalam kloter 12 JKS. Rinciannya, 207 orang adalah laki-laki dan 235 orang adalah perempuan.

Ancaman bom diterima oleh PT. Angkasa Pura Indonesia pada pukul 07.30 WIB. Isi surat elektronik tersebut menyebutkan adanya orang tak dikenal yang mengancam akan meledakkan pesawat Saudia Airlines dengan rute Jeddah-Jakarta.

Menanggapi ancaman tersebut, Bandara Soekarno-Hatta langsung mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC) sebagai pusat komando dan pengendalian darurat. Komite Keamanan Bandara Soekarno-Hatta segera berkumpul untuk mengambil langkah-langkah penanganan.

Pilot memutuskan untuk mengalihkan penerbangan ke Bandara Kualanamu atas informasi dari AirNav Indonesia. Langkah ini diambil sebagai tindakan pencegahan dan penanganan lebih lanjut.

Bandara Kualanamu berkoordinasi dengan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II dan mengaktifkan EOC. Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari kepolisian juga disiagakan untuk melakukan pemeriksaan.

Pesawat Saudia Airlines SV-5276 mendarat di Bandara Kualanamu pada pukul 10.55 WIB dan diarahkan ke area parkir khusus. Evakuasi penumpang haji segera dilakukan, diikuti dengan penyisiran oleh Tim Jihandak untuk memastikan tidak ada bom di dalam pesawat.

Tindakan penanggulangan ini dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2015 dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 22 Tahun 2024. Kemenhub terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk memastikan keamanan penerbangan.

Scroll to Top