Kualitas udara di dalam kamar ternyata sangat berpengaruh pada kesehatan kita. Kamar yang lembap atau penggunaan pengharum ruangan bisa menjadi pemicu masalah pernapasan.
Spesialis paru mengungkapkan bahwa sirkulasi udara yang baik melalui ventilasi sangat penting untuk menjaga kualitas udara dalam ruangan. Namun, kelembapan dan pengharum ruangan memiliki risiko yang berbeda.
Kamar yang terlalu lembap dengan sirkulasi udara buruk menjadi sarang mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko infeksi, mulai dari infeksi kulit seperti jamur, alergi kulit, hingga gangguan pernapasan.
Kelembapan udara juga dapat mengganggu fungsi mukosa hidung, memicu rinitis, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) berulang, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan. Lebih jauh lagi, dapat meningkatkan risiko pneumonia, asma (pada orang yang sensitif), dan penyakit pernapasan obstruktif kronis (PPOK).
Di sisi lain, pengharum ruangan mengandung partikel dan bahan kimia yang dapat memicu iritasi pada saluran pernapasan dan hipersensitifitas. Partikel halus pada pengharum ruangan, termasuk kategori PM 2,5 atau lebih kecil, dapat menyebabkan iritasi.
Meski dalam jumlah kecil partikel tersebut bisa dibersihkan oleh saluran napas, penumpukan terus-menerus dapat menyebabkan peradangan dan keluhan seperti batuk.
Bagi individu yang alergi atau sensitif terhadap komponen pengharum ruangan, aspek hipersensitif dapat muncul dan memperburuk kondisi pernapasan.