Presiden LaLiga, Javier Tebas, kembali menyuarakan ketidakpuasannya terhadap format anyar Piala Dunia Antarklub yang akan digelar tahun ini. Tebas secara terbuka menyatakan keinginannya agar turnamen tersebut dikembalikan ke format sebelumnya yang lebih ringkas.
Dalam sebuah forum di ESADE Business School, Tebas dengan tegas menyatakan penolakannya terhadap format baru ini. Menurutnya, keberadaan Piala Dunia Antarklub dengan format yang diperluas justru merugikan ekosistem liga domestik, terutama di Eropa.
"Tujuan saya adalah agar tidak ada lagi Piala Dunia Antarklub," tegas Tebas. "Tidak ada ruang untuk itu. Tidak perlu ada kompetisi lain yang menggelontorkan uang ke klub dan pemain yang sama. Model ini memengaruhi seluruh ekosistem liga nasional, khususnya di Eropa, dan tidak ada lagi uang di dunia hak audiovisual."
Tebas berpendapat bahwa mempertahankan format Piala Dunia Antarklub seperti sebelumnya, yang hanya berlangsung selama satu akhir pekan, adalah solusi terbaik. Ia menilai jadwal kompetisi saat ini sudah terlalu padat dan tidak memungkinkan adanya penambahan turnamen lain.
Bahkan, Tebas menyindir kualitas pertandingan Piala Dunia Antarklub dengan format baru. Ia menggambarkan pertandingan Chelsea yang sempat ditontonnya terasa seperti laga persahabatan pramusim, tanpa intensitas yang memadai.
Sebelumnya, Piala Dunia Antarklub hanya melibatkan tujuh tim yang terdiri dari para juara dari enam konfederasi regional dan satu tim tuan rumah. Format ini jauh berbeda dengan format baru yang akan diikuti oleh 32 tim yang dibagi ke dalam delapan grup.
Pekan lalu, Tebas juga telah mengkritik Piala Dunia Antarklub edisi 2025 dan menyebut turnamen ini absurd karena mengacaukan jadwal LaLiga. Dengan pernyataan ini, Tebas sekali lagi menunjukkan penentangannya terhadap format baru Piala Dunia Antarklub dan mendesak FIFA untuk mempertimbangkan kembali keputusannya.