Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mendesak aparat kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus ancaman bom palsu yang menimpa pesawat Saudia Airlines yang membawa jemaah haji. Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, menekankan pentingnya menangkap pelaku penyebar ancaman bom via email yang ternyata fiktif tersebut.
"Polisi harus segera mengejar pelaku penyebar ancaman bom palsu melalui email," tegas Sahroni.
Lebih lanjut, Sahroni menekankan, jika pelaku teridentifikasi sebagai warga negara asing (WNA), pihak kepolisian harus berkoordinasi dengan negara asal pelaku melalui jalur bilateral. Tujuannya adalah agar penegakan hukum dapat berjalan efektif.
"Jangan sampai dibiarkan begitu saja," imbuhnya.
Sahroni juga mengingatkan bahwa ancaman bom palsu semacam ini dapat membahayakan keselamatan penerbangan secara keseluruhan. Tindakan tegas terhadap pelaku sangat diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Pesawat Saudia Airlines SV-5726 rute Jeddah-Jakarta, yang mengangkut jemaah haji, sebelumnya terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu setelah menerima ancaman bom. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim Gegana dan Kodam, dipastikan bahwa pesawat tersebut steril dari bahan peledak. Meskipun demikian, pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman terhadap barang bawaan jemaah haji sebagai langkah antisipasi.