Geger! Dokter Residen Diduga Lakukan Pemerkosaan Berantai di RSHS Bandung

Kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan oleh seorang dokter residen anestesi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menggemparkan masyarakat. Pelaku, yang merupakan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Padjadjaran, diduga telah melakukan pemerkosaan terhadap tiga korban dalam kurun waktu seminggu dengan menggunakan bius.

Kasus ini mencuat setelah seorang dokter gigi dan influencer media sosial, membagikan informasi yang diterimanya dari sebuah akun anonim mengenai insiden tersebut. Merasa ada kejanggalan, ia melakukan investigasi lebih lanjut melalui rekan-rekan sejawatnya. Ia menyampaikan bahwa tindakan ini sangat keji, terlebih dilakukan oleh seorang calon dokter spesialis kepada keluarga pasien. Informasi ini disebarluaskan agar kasus ini dapat diproses dengan baik.

Keluarga korban telah melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian sekitar sebulan yang lalu. Namun, mereka berharap agar kasus ini dapat dikawal secara moral, agar masyarakat mengetahui bahwa ini adalah masalah serius yang harus diusut tuntas.

Diduga, kasus serupa pernah terjadi sebelumnya namun tidak terungkap ke publik dan diselesaikan secara internal. Hal ini mencoreng citra dunia kedokteran Indonesia yang selama ini diisi oleh banyak dokter yang baik dan tulus mengabdi.

Kronologi Kejadian

Peristiwa ini terjadi pada 18 Maret 2025. Saat itu, salah satu korban sedang menemani ayahnya yang sedang kritis di RSHS. Pelaku meminta korban untuk menjalani transfusi darah sendirian. Korban dibawa ke sebuah ruangan di Gedung RSHS dan diminta mengenakan baju operasi serta melepas seluruh pakaiannya.

Pelaku kemudian menyuntikkan cairan bius melalui selang infus. Korban mengalami hingga 15 tusukan jarum sebelum akhirnya kehilangan kesadaran. Saat sadar, korban merasakan sakit saat buang air kecil.

Dari hasil penyelidikan, ditemukan sisa sperma dan alat kontrasepsi yang digunakan pelaku. Semua barang bukti tersebut telah diamankan untuk dilakukan tes DNA.

Pelaku berhasil ditangkap polisi lima hari setelah kejadian di sebuah apartemen di Bandung.

Penyidik menemukan indikasi kelainan perilaku seksual pada pelaku. Untuk memperkuat hal ini, pelaku akan diperiksa lebih lanjut oleh ahli psikologi forensik. Pihak psikolog juga telah menyatakan bahwa pelaku memiliki kelainan perilaku seksual.

Kasus Serupa: Mahasiswa UIN Malang Diduga Perkosa Mahasiswi UB

Kasus serupa juga terjadi di Malang, dimana seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang diduga telah melakukan pemerkosaan terhadap seorang mahasiswi Universitas Brawijaya (UB).

Scroll to Top