Skandal Pesta Seks Natal P. Diddy Terungkap di Persidangan

Jakarta – Fakta mengejutkan muncul dari persidangan Sean ‘Diddy’ Combs, alias P. Diddy. Pada sidang pekan ke-6 di Pengadilan Federal Manhattan, terungkap bahwa P. Diddy pernah mengajak mantan kekasihnya, Cassie Ventura, untuk mengadakan pesta seks, atau yang disebut "freak off," saat perayaan Natal.

Jaksa penuntut umum menunjukkan bukti pesan teks dari tahun 2012 yang dikirim P. Diddy kepada Cassie. Dalam pesan tersebut, sang mogul musik itu secara eksplisit mengajak Cassie untuk bergabung dalam pesta seks.

"Apa kamu mau merayakan Natal dengan sebuah freak off?" tulis P. Diddy dalam pesannya.

Selain itu, Cassie juga diketahui mengirimkan pesan kepada seorang gigolo yang disewa untuk acara tersebut, lengkap dengan instruksi khusus.

"Santai saja ya. Tidak usah pakai minyak. Terima kasih," tulis Cassie dengan emoji senyum.

Gigolo tersebut membalas, "Oh okay, sampai jumpa jam 3 pagi."

Sidang tersebut menggambarkan "freak off" sebagai pesta panjang yang dipenuhi dengan aktivitas seksual yang diatur oleh P. Diddy. Ia berperan sebagai pengarah, mengatur orang-orang, setting, dan properti seperti baby oil dan pelumas. Peserta pesta tersebut termasuk Cassie dan seorang pria bayaran.

Dalam kesaksiannya, Cassie menyatakan bahwa ia merasa terpaksa mengikuti acara tersebut, dan mengalami pelecehan seksual, serta kekerasan fisik dan psikologis demi menyenangkan P. Diddy.

Saat ini, P. Diddy menghadapi lima dakwaan federal, yaitu: pemerasan, dua pasal perdagangan seks, dan dua pasal terkait transportasi dan prostitusi. Jika terbukti bersalah, ia terancam hukuman penjara seumur hidup.

Persidangan ini juga menghadirkan bukti video eksplisit dari "freak off," dokumen keuangan dari Bad Boy Entertainment, dan kesaksian dari Cassie, serta seorang wanita yang disebut Jane.

Tim pengacara P. Diddy berpendapat bahwa semua hubungan yang terjadi bersifat konsensual, dan merupakan bagian dari gaya hidup swingers mereka. Namun, jaksa membantah klaim tersebut, dan menegaskan bahwa terjadi kekerasan, ancaman, dan tekanan emosional dari P. Diddy.

Scroll to Top