Benarkah Sering Emosi Picu Stroke? Ini Faktanya!

Emosi marah seringkali dianggap sepele, namun tahukah Anda bahwa ledakan amarah yang kerap terjadi dapat meningkatkan risiko terkena stroke? Pertanyaan ini penting untuk dijawab mengingat stroke adalah masalah kesehatan serius yang dapat mengancam jiwa. Berdasarkan studi ilmiah, amarah yang intens dan berulang kali muncul ternyata dapat secara signifikan meningkatkan peluang seseorang terkena stroke.

Riset internasional dalam European Heart Journal mengungkapkan bahwa perasaan marah dan kecewa dapat meningkatkan risiko stroke hingga 30% dalam satu jam setelah emosi tersebut muncul. Studi ini melibatkan ribuan pasien stroke dari berbagai negara, dan menemukan bahwa sebagian pasien melaporkan sedang marah sebelum serangan stroke terjadi.

Penelitian lain juga menguatkan temuan ini. Studi yang menggunakan skala pengukuran kemarahan menunjukkan bahwa tingkat kemarahan yang tinggi berkaitan erat dengan peningkatan risiko stroke. Hal ini terjadi karena kemarahan memicu aktivasi sistem saraf simpatik yang merusak lapisan pembuluh darah, meningkatkan kekakuan pembuluh darah, dan memicu tekanan darah tinggi – semua ini adalah faktor risiko utama stroke.

Saat marah, tubuh melepaskan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung secara drastis. Lonjakan tekanan darah ini dapat merusak pembuluh darah di otak, menyebabkan pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik) atau penyumbatan akibat gumpalan darah (stroke iskemik). Selain itu, kemarahan juga dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah yang menghambat aliran darah ke otak.

Peradangan kronis yang disebabkan oleh stres emosional juga berkontribusi pada aterosklerosis, yaitu penumpukan plak di arteri yang dapat pecah dan menyebabkan stroke. Riset terbaru bahkan menunjukkan bahwa ledakan amarah singkat dapat merusak fungsi lapisan pembuluh darah, membatasi aliran darah, dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular termasuk stroke.

Lalu, Bagaimana Mencegah Stroke dengan Mengendalikan Amarah?

Karena amarah dapat meningkatkan risiko stroke, penting untuk mengelola emosi dengan baik. Teknik-teknik seperti meditasi, yoga, relaksasi, berpikir positif, dan kegiatan keagamaan dapat membantu menenangkan emosi dan mengurangi risiko stroke. Dengan mengendalikan emosi, kita dapat menjaga kesehatan pembuluh darah dan menurunkan risiko terkena stroke.

Scroll to Top