Ratusan Pilot Israel Tolak Perang di Gaza, Ancam Keamanan dan Solidaritas Internal

Gelombang penolakan terhadap operasi militer di Jalur Gaza semakin menguat. Hampir seribu personel Angkatan Udara (AU) Israel, termasuk pilot aktif, perwira, dan tentara cadangan, menandatangani petisi yang menentang kelanjutan perang.

Aksi ini memicu reaksi keras dari petinggi AU Israel, yang mengancam sanksi pemecatan terhadap ratusan personel yang dianggap membangkang.

Alasan penolakan ini didasari keyakinan bahwa perang di Gaza lebih didorong oleh agenda politik semata, bukan semata-mata untuk menjamin keamanan nasional. Para penentang menilai, operasi militer yang berkelanjutan hanya menguntungkan kepentingan politik tertentu.

Menurut laporan media lokal, Haaretz, hampir seribu anggota awak pesawat, termasuk yang masih aktif bertugas, membubuhkan tanda tangan pada surat pernyataan sikap yang menentang perang tanpa menyerukan penolakan tugas. Dalam petisi tersebut, ditegaskan bahwa perang di Gaza dianggap hanya melayani kepentingan politik, bukan masalah keamanan.

Ancaman pemecatan yang dilayangkan terhadap para penandatangan petisi semakin memperkeruh suasana. Para pejabat tinggi AU Israel berusaha menghubungi para personel, termasuk pilot, dan memperingatkan konsekuensi pemecatan jika mereka tidak mematuhi perintah. Akibatnya, sekitar 25 anggota AU memutuskan untuk menarik diri dari daftar penandatangan petisi.

Komandan AU Israel, Mayor Jenderal Tomer Bar, bahkan turun tangan menemui sejumlah perwira yang ikut menandatangani petisi tersebut. Namun, langkah ini justru menuai kritik. Bar dinilai mengancam hak anggota untuk menyampaikan pendapat melalui petisi. Beberapa perwira berpendapat bahwa tindakan Bar melanggar undang-undang dan etika terkait hak para anggota pasukan cadangan untuk menyuarakan pandangan mereka.

Bar membantah tudingan tersebut dan mengklaim bahwa tindakannya bukan merupakan hukuman. Ia berpendapat bahwa petisi yang ditandatangani selama masa perang adalah tidak sah. Bar meyakini bahwa gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera akan segera tercapai. Ia menambahkan bahwa mereka yang menandatangani petisi dengan klaim perang bersifat politis dan merugikan pembebasan sandera, tidak dapat memenuhi tugas cadangan mereka.

Scroll to Top