Eskalasi Membara: Iran dan Israel Saling Serang, Trump Tuntut Penyerahan Tanpa Syarat

Ketegangan antara Iran dan Israel mencapai titik didih setelah Iran mengklaim meluncurkan rudal hipersonik Fattah-1 ke Israel pada Rabu (18/6/2025) dini hari. Serangan ini terjadi tak lama setelah seruan keras dari mantan Presiden AS, Donald Trump, yang mendesak Iran untuk menyerah tanpa syarat.

IRGC mengumumkan "Gelombang ke-11 Operasi True Promise III" yang menargetkan Tel Aviv dengan rudal Fattah-1, sebuah senjata yang mampu melaju lebih dari lima kali kecepatan suara dan bermanuver, menjadikannya sulit untuk dicegat. Selain rudal, Iran juga meluncurkan sejumlah drone, meskipun militer Israel mengklaim telah berhasil mencegat beberapa di antaranya di atas Laut Mati.

Sebagai balasan, Israel melancarkan serangan udara ke Teheran, dengan target lokasi produksi senjata dan fasilitas sentrifugal. Sebelum serangan, militer Israel mengeluarkan peringatan kepada warga sipil di salah satu distrik Teheran untuk mengungsi demi keselamatan. Iran merespons dengan memperingatkan warga Tel Aviv untuk bersiap menghadapi serangan.

Donald Trump memicu spekulasi tentang kemungkinan keterlibatan AS dengan mengatakan bahwa Iran harus menyerah tanpa syarat. Meskipun menyatakan tidak ingin terlibat dalam "perang abadi" di Timur Tengah, Trump memerintahkan pengerahan kapal induk USS Nimitz dan sejumlah pesawat tempur AS ke wilayah tersebut. Namun, Gedung Putih menegaskan bahwa belum ada keputusan akhir mengenai intervensi langsung.

Komunitas internasional berusaha keras untuk mencegah konflik meluas menjadi perang regional. Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, menghubungi Menlu Iran dan utusan AS, Steve Witkoff, untuk mendorong penyelesaian melalui jalur diplomatik. Presiden Perancis Emmanuel Macron menekankan peran penting Trump dalam meredakan situasi. Sebaliknya, China menuduh Trump "menyiram bensin ke api," sementara Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai "ancaman terbesar bagi keamanan kawasan."

Sejak Jumat, dilaporkan bahwa setidaknya 24 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat serangan Iran di Israel. Iran mengklaim bahwa 224 orang telah tewas akibat serangan Israel, termasuk komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil.

Scroll to Top