Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) tengah mempersiapkan transformasi besar-besaran di sektor logistik dan asuransi yang melibatkan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Langkah ini diambil untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi BUMN di kedua sektor tersebut.
Saat ini, terdapat 18 BUMN yang beroperasi di sektor logistik. Namun, menurut Danantara Indonesia, perusahaan-perusahaan ini cenderung kecil dan kurang kompetitif. Oleh karena itu, Danantara berencana menggabungkan seluruhnya menjadi satu perusahaan logistik besar yang diharapkan mampu bersaing secara global dan memberikan nilai tambah yang signifikan.
Proses konsolidasi ini didasarkan pada hasil kajian fundamental bisnis (fundamental business review) yang komprehensif terhadap seluruh BUMN yang terlibat.
Hal serupa juga akan dilakukan di sektor asuransi. Dari 16 BUMN asuransi yang ada, Danantara berencana memangkas jumlahnya menjadi hanya 3 perusahaan saja. Ketiga perusahaan ini akan fokus pada segmen yang berbeda, yaitu asuransi jiwa (life insurance), asuransi umum (general insurance), dan asuransi kredit (credit insurance). Tujuan utamanya adalah menciptakan perusahaan asuransi yang memiliki skala besar dan mampu bersaing dengan perusahaan swasta.
Konsolidasi ini merupakan bagian dari rencana besar Danantara untuk merasionalisasi jumlah BUMN dan anak usahanya dari 888 menjadi hanya sekitar 200 perusahaan. Diharapkan, dengan jumlah yang lebih sedikit dan ukuran yang lebih besar, BUMN-BUMN ini akan menjadi lebih kokoh, kuat, dan memiliki daya saing yang tinggi.
Danantara meyakini bahwa transformasi ini dapat dilakukan karena saat ini mereka memiliki kendali penuh sebagai pemilik perusahaan. Langkah ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.