Tim Nasional U-17 Indonesia disarankan untuk memperkuat skuadnya dalam persiapan menuju Piala Dunia U-17 2025. Usai tampil di Piala Asia U-17 2024, evaluasi dan penambahan pemain dianggap krusial untuk meningkatkan daya saing tim Garuda Muda di panggung dunia.
Kekalahan telak dari Korea Utara di perempat final Piala Asia U-17 menjadi sinyal perlunya pembenahan signifikan. Pengamat sepak bola menekankan pentingnya mencari pemain berkualitas melalui proses promosi dan degradasi untuk menemukan komposisi terbaik.
Salah satu langkah strategis yang dapat ditempuh adalah dengan merekrut pemain diaspora, selain Mathew Baker yang sudah bergabung. Penambahan pemain dengan postur dan fisik yang mumpuni sangat dibutuhkan, terutama untuk menghadapi lawan-lawan tangguh dari Eropa dan Afrika di fase grup Piala Dunia U-17.
Pelatih diharapkan jeli dalam mencari bibit-bibit potensial dari berbagai kompetisi, termasuk Elite Pro Academy (EPA), Liga 1, 2, 3, 4, serta dari kalangan pemain diaspora.
Saat ini, Mathew Baker menjadi satu-satunya pemain diaspora di skuad Timnas U-17. Sementara itu, beberapa pemain diaspora menunjukkan minat untuk bergabung, di antaranya Miles de Vries (FC Utrecht) dan Ferran Alinegara (ADO Den Haag).
Miles de Vries, pemain sayap kelahiran 2009, memiliki darah Indonesia dari ayahnya. Neneknya berasal dari Surabaya dan merupakan Warga Negara Indonesia sepenuhnya.
Ferran Alinegara, seorang kiper berusia 15 tahun yang lahir di Belanda, juga memiliki keturunan Indonesia 100% dari kedua orang tuanya. Ia bahkan telah memiliki paspor Indonesia, sehingga tidak ada kendala baginya untuk membela Timnas U-17 Indonesia.