Trump Dihadapkan Pilihan Sulit: Diplomasi atau Perang dengan Iran

Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump kini berada di persimpangan jalan terkait konflik antara Israel dan Iran. Seorang analis kebijakan senior Eropa memperingatkan, Trump harus memilih antara jalur diplomasi atau terjun ke dalam perang yang berpotensi menghancurkan.

Sang analis menekankan bahwa Trump memiliki pengalaman menarik diri dari ambang perang dengan Iran di masa lalu, dan kemampuan itu masih ada. Namun, jika Trump memutuskan menyerang fasilitas nuklir Iran, Teheran akan menganggapnya sebagai deklarasi perang.

Konflik yang lebih luas, melibatkan Israel, Amerika Serikat, dan Iran, dikhawatirkan akan menjadi konflik berkepanjangan yang akan mendominasi sisa masa jabatan Trump. Iran diperkirakan tidak akan menyerah jika diserang.

Kekhawatiran ini muncul di tengah laporan bahwa AS telah mengirimkan jet tempur canggih, termasuk F-16, F-22 Raptor, dan jet tempur siluman generasi kelima, untuk membantu Israel. Selain itu, pesawat pengisi bahan bakar juga dikerahkan untuk mendukung operasi pemboman terhadap Iran.

Trump sendiri telah memperingatkan Iran akan serangan besar-besaran jika menyerang pasukan AS. Namun, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menolak ancaman tersebut, menegaskan bahwa Iran tidak akan menyerah dan intervensi militer akan berakibat fatal bagi Amerika Serikat.

Scroll to Top