TEHERAN – Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dengan tegas menyatakan bahwa bangsa Iran tidak akan menyerah pada segala bentuk paksaan dan akan berdiri teguh melawan perang yang dipaksakan. Pernyataan ini disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan akibat agresi Israel terhadap Republik Islam Iran.
Ayatollah Khamenei memuji keberanian dan ketenangan rakyat Iran dalam menghadapi situasi sulit ini, mencerminkan kedewasaan serta kekuatan spiritual dan intelektual bangsa. Ia menekankan bahwa Iran akan menolak baik perang maupun perdamaian yang dipaksakan.
Mengomentari retorika provokatif Presiden AS Donald Trump, Ayatollah Khamenei memperingatkan Amerika Serikat terhadap segala bentuk intervensi militer. Ia menekankan bahwa mereka yang memahami sejarah dan karakter bangsa Iran tidak akan menggunakan ancaman. Menurutnya, serangan militer AS akan membawa konsekuensi yang tak terhindarkan.
Pernyataan ini muncul saat agresi Israel terhadap Iran memasuki hari keenam, setelah serangan yang menewaskan sejumlah komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil. Iran telah melancarkan operasi balasan bernama ‘True Promise III’ yang menargetkan instalasi intelijen dan militer strategis Israel, menyebabkan kerugian signifikan dan ketakutan di kalangan warga Israel.
Merespons tuduhan Trump bahwa Iran sedang mengembangkan senjata nuklir, para pejabat Iran menegaskan bahwa negara tersebut tidak berambisi memiliki senjata nuklir, namun siap mempertahankan integritas teritorial dan kedaulatan Republik Islam.