Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi, Status Awas Diberlakukan

Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi dahsyat pada Selasa (17/06). Letusan ini menyemburkan abu setinggi lebih dari 11 kilometer ke udara, melebihi erupsi yang terjadi pada November 2024 lalu. Meskipun tidak disertai suara ledakan yang besar, guncangan yang ditimbulkan cukup kuat dan memicu kepanikan di kalangan warga sekitar.

Menurut keterangan warga, erupsi kali ini terasa lebih mengagetkan karena selama sebulan terakhir, kondisi gunung tampak tenang dan tidak menunjukkan aktivitas signifikan. Hal ini membuat banyak warga kembali beraktivitas normal, termasuk pergi ke ladang untuk bercocok tanam.

Akibat erupsi ini, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 7-10 kilometer dari pusat erupsi guna menghindari dampak langsung letusan.

Warga yang tinggal di dekat gunung mengungkapkan rasa takut dan khawatir mereka saat melihat letusan yang sangat tinggi. Banyak dari mereka yang mengungsi sejak erupsi November 2024 merasa cemas dengan kondisi rumah mereka yang kemungkinan tertimbun material vulkanik.

Namun, beberapa warga memilih untuk tetap tinggal di rumah mereka, meski dengan kewaspadaan tinggi. Mereka merasa lebih mudah memenuhi kebutuhan sehari-hari jika berada di rumah, dan sudah terbiasa dengan erupsi gunung. Meskipun demikian, mereka tetap mewaspadai potensi lontaran lava pijar yang berbahaya.

Pemerintah daerah telah mengambil tindakan dengan mengevakuasi warga yang terdampak ke tempat pengungsian yang lebih aman. Bantuan logistik seperti masker dan makanan juga didistribusikan kepada para pengungsi.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki berdampak signifikan terhadap aktivitas di wilayah sekitarnya. Semua sekolah di Kabupaten Sikka ditutup sementara, dan beberapa fasilitas kesehatan seperti puskesmas juga terpaksa menghentikan operasionalnya. Selain itu, tiga bandara di NTT, yaitu Bandara Frans Seda Maumere, Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende, dan Bandara Soa Bajawa, ditutup sementara karena terdampak abu vulkanik.

Meskipun demikian, pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Pulau Flores tetap aman dan distribusi berjalan lancar. Pertamina terus memantau kondisi jalur suplai untuk mengantisipasi gangguan akibat hujan abu.

Gubernur NTT mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai berita bohong dan terus mengikuti perkembangan informasi dari sumber yang terpercaya. Pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan penanganan bencana berjalan efektif.

Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah meningkatkan status Gunung Lewotobi Laki-laki dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas). Dengan peningkatan status ini, masyarakat di sekitar gunung diminta untuk lebih waspada terhadap potensi banjir lahar hujan, terutama di sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung.

Kondisi terkini di sekitar gunung masih sulit dijangkau karena gelap, disertai hujan abu dan kerikil. Alat pemantau seismik terus mendeteksi tremor yang menandakan aktivitas vulkanik masih berlangsung.

Gunung Lewotobi Laki-laki memiliki riwayat panjang aktivitas vulkanik, dengan erupsi besar tercatat pada tahun 1921, 1935, 1970, dan 1991. Erupsi terbaru ini menjadi pengingat akan potensi bahaya yang selalu mengintai di sekitar gunung berapi aktif.

Ahli Vulkanologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menjelaskan bahwa erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki mengikuti siklus tertentu yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir lahar dingin yang dapat terjadi akibat hujan yang mengguyur kawasan gunung.

Scroll to Top