Pasar keuangan Indonesia mengalami hari yang berat kemarin, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah sama-sama tertekan. Sentimen pasar dibayangi oleh keputusan Bank Indonesia (BI) yang memilih untuk mempertahankan suku bunga acuan.
IHSG ditutup melemah 0,67% ke level 7.107,79, dengan nilai transaksi mencapai Rp 11,24 triliun. Sektor properti menjadi satu-satunya yang bertahan di zona hijau, sementara sektor utilitas, finansial, dan bahan baku mencatatkan penurunan terdalam. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 646,38 miliar. Saham-saham seperti Amman Mineral Internasional (AMMN) dan Bank Central Asia (BBCA) menjadi pemberat utama IHSG.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga mengalami pelemahan, ditutup pada level Rp 16.295/US$. Keputusan BI untuk mempertahankan suku bunga menjadi salah satu faktor pemicu pelemahan mata uang Garuda.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia akan terpengaruh oleh ketidakpastian global, termasuk perang dagang dan ketegangan geopolitik. Meskipun demikian, BI memperkirakan ekonomi nasional akan membaik pada semester II-2025, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun sebesar 4,6-5,4%.
Di sisi lain, pasar obligasi Indonesia menunjukkan sinyal positif, dengan imbal hasil obligasi tenor 10 tahun melemah ke level 6,677%. Hal ini mengindikasikan bahwa investor kembali mengumpulkan Surat Berharga Negara (SBN).
Pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup dengan hasil beragam setelah The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk menahan suku bunga. Ketua The Fed, Jerome Powell, mengisyaratkan bahwa inflasi diperkirakan akan meningkat, sehingga harapan pemangkasan suku bunga semakin menipis.
Keputusan The Fed untuk menahan suku bunga, bersama dengan ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung, diperkirakan akan terus mempengaruhi sentimen pasar keuangan Indonesia. Investor akan terus mencermati perkembangan situasi global dan domestik untuk mengantisipasi langkah selanjutnya.
Agenda Ekonomi Hari Ini:
- Group discussion "DBS Treasures: Trusted Partner for Global Wealth"
- Tokopedia dan TikTok Shop bersama Kemenperin Angkat Lokal Cepat Terkenal (KALCER)
- PT Archi Indonesia Tbk akan melaksanakan acara Public Expose
- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) serta didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan Sharia Investment Week (SIW) pada tahun 2025.
Fokus Pasar:
- Keputusan suku bunga BI dan The Fed
- Perkembangan konflik geopolitik Israel-Iran
- Rilis data ekonomi dalam dan luar negeri