Teleskop James Webb (JWST) kembali membuat gebrakan! Kali ini, teleskop tercanggih ini menemukan sebuah galaksi spiral purba bernama Zhúlóng, yang sangat mirip dengan galaksi kita, Bima Sakti.
Nama Zhúlóng sendiri diambil dari mitologi Tiongkok, sosok naga matahari penguasa siang dan malam. Nama yang sarat makna ini menggambarkan kekuatan dan misteri yang tersembunyi dalam galaksi tersebut.
Keistimewaan Zhúlóng terletak pada usianya. Galaksi ini diperkirakan terbentuk ketika alam semesta baru berusia sekitar 1 miliar tahun. Sebuah temuan yang mencengangkan, mengingat usia alam semesta saat ini sekitar 13,8 miliar tahun.
Bentuk Spiral di Alam Semesta Awal
Selama ini, para astronom meyakini bahwa galaksi spiral seperti Bima Sakti membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terbentuk. Prosesnya melibatkan penggabungan banyak galaksi kecil secara bertahap. Diperlukan miliaran tahun agar sebuah galaksi memiliki struktur kompleks seperti pusat yang padat, cakram bintang muda, dan lengan spiral yang jelas.
Namun, Zhúlóng membuktikan sebaliknya. Gambar yang diambil oleh JWST menunjukkan bahwa galaksi ini sudah memiliki struktur spiral yang lengkap, sangat mirip dengan Bima Sakti, padahal usia alam semesta saat itu masih sangat muda.
"Yang membuat Zhúlóng luar biasa adalah kemiripannya dengan Bima Sakti, baik dari segi bentuk, ukuran, maupun jumlah bintangnya," ungkap seorang peneliti yang terlibat dalam studi ini.
Penemuan Tak Terduga
Zhúlóng ditemukan secara tidak sengaja dalam survei luas bernama PANORAMIC, yang menggunakan mode unik JWST: pure parallel mode. Mode ini memungkinkan teleskop untuk menggunakan dua instrumen berbeda sekaligus, sehingga dapat memetakan area langit yang lebih luas.
"Mode ini sangat penting karena galaksi masif seperti Zhúlóng sangat langka," jelas seorang astronom yang terlibat dalam proyek PANORAMIC.
Cerminan Masa Lalu
Zhúlóng memang bukanlah kembaran dalam arti sebenarnya, namun ia memiliki banyak kesamaan dengan Bima Sakti. Diameter cakram bintangnya sekitar 60.000 tahun cahaya, tidak jauh dari ukuran Bima Sakti yang mencapai 100.000 tahun cahaya. Massanya sekitar 100 miliar kali massa Matahari, sementara Bima Sakti sekitar 1,5 triliun kali massa Matahari.
Meskipun lebih kecil dan lebih muda dari Bima Sakti, Zhúlóng terbentuk lebih dari 1 miliar tahun lebih awal dibanding galaksi spiral lain yang pernah ditemukan sebelumnya. Ia adalah galaksi spiral paling awal dan paling matang yang pernah ditemukan.
Tantangan bagi Teori Kosmologi Modern
Penemuan Zhúlóng menambah daftar panjang temuan JWST yang memaksa para ilmuwan untuk meninjau kembali teori mereka. Galaksi spiral, lubang hitam supermasif, dan struktur besar lainnya ternyata dapat terbentuk lebih cepat daripada yang diperkirakan.
"Bagaimana mungkin galaksi ini bisa tumbuh secepat itu masih menjadi misteri besar," tulis para peneliti. "Ini adalah pertanyaan terbuka dalam kosmologi."
JWST telah mengubah cara kita memandang alam semesta awal. Ia tidak hanya melihat lebih jauh, tetapi juga melihat lebih dalam, mengungkap hal-hal yang sebelumnya tersembunyi oleh keterbatasan teknologi.
Menyusun Puzzle Kosmos
Para ilmuwan berencana untuk mengamati Zhúlóng lebih dalam lagi, menggunakan JWST dan teleskop radio raksasa di Bumi. Tujuannya adalah untuk memahami bahan penyusun Zhúlóng, kecepatan pembentukannya, dan sejarahnya yang luar biasa.
Setiap data dari galaksi ini adalah petunjuk menuju jawaban besar tentang bagaimana alam semesta membangun strukturnya yang kompleks.
Zhúlóng adalah pengingat bahwa alam semesta masih penuh kejutan. Ia adalah cermin purba yang memantulkan bayangan Bima Sakti dan mengingatkan kita bahwa masih banyak yang belum kita ketahui tentang sejarah kosmos. Melalui Zhúlóng, kita menatap kembali ke masa lalu dan mungkin, menemukan petunjuk tentang masa depan.