Peretasan Bursa Kripto Iran Nobitex: Serangan Siber Bermuatan Politik

Bursa kripto terkemuka di Iran, Nobitex, menjadi target peretasan besar-besaran yang merugikan lebih dari US$90 juta (sekitar Rp1,47 triliun) pada hari Rabu, 18 Juni 2025.

Dana yang dicuri tersebut dialihkan dari dompet platform ke alamat yang menyertakan pesan anti-pemerintah dan secara eksplisit menyebut Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC). Hal ini mengindikasikan bahwa motif di balik serangan siber ini lebih dari sekadar keuntungan finansial, melainkan pesan politik yang kuat.

Kelompok peretas yang mengklaim bertanggung jawab, Gonjeshke Darande ("Predatory Sparrow"), yang diketahui pro-Israel, juga mengumumkan niat mereka untuk membocorkan kode sumber platform tersebut. Pada saat insiden ini terjadi, Nobitex dilaporkan sedang offline.

Kelompok yang sama juga mengklaim telah melancarkan serangan terpisah terhadap Bank Sepah, sebuah bank milik negara Iran, pada pekan yang sama. Serangan-serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel, yang baru-baru ini terlibat dalam saling serang rudal.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bahkan telah memperingatkan tentang "kerusakan tak terpulihkan" terhadap Amerika Serikat, menyusul pernyataan keras dari Presiden Donald Trump terhadap Iran. Meskipun klaim Predatory Sparrow belum dapat diverifikasi sepenuhnya, analisis menunjukkan bahwa dana yang dicuri telah dipindahkan ke dompet ‘burner’ yang tidak dapat diakses.

Langkah ini semakin memperkuat spekulasi bahwa tujuan utama serangan ini adalah untuk menyampaikan pesan politik, bukan untuk keuntungan finansial. Seorang ahli keamanan siber menggambarkan serangan ini sebagai tindakan simbolis yang destruktif, bukan sekadar pencurian.

Insiden ini menyoroti bagaimana infrastruktur kripto telah menjadi medan pertempuran baru dalam konflik geopolitik modern. Meskipun pasar aset digital Iran relatif kecil, skala dan pesan dari serangan ini menunjukkan bahwa platform regional tetap dapat menjadi target strategis.

Sebelumnya, Nobitex telah dikaitkan dengan IRGC, unit militer yang kuat yang telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh berbagai negara. Penyelidikan juga mengungkap hubungan antara Nobitex dengan pelaku ransomware yang terkait dengan IRGC, serta individu yang dekat dengan Khamenei.

Data blockchain menunjukkan adanya interaksi antara Nobitex dan dompet kripto yang terkait dengan Hamas, Jihad Islam Palestina, dan kelompok Houthi. Upaya pemantauan aset virtual yang terkait dengan Iran terus ditingkatkan untuk mengantisipasi ancaman baru di kawasan tersebut.

Scroll to Top