Kota Tasikmalaya menghadapi tantangan serius dengan peningkatan kasus tuberkulosis (TBC) yang signifikan. Dari Januari hingga Mei 2025, tercatat 1.322 warga positif TBC setelah dilakukan skrining terhadap 7.803 orang yang diduga terinfeksi. Sayangnya, 15 pasien meninggal dunia sebelum sempat mendapatkan penanganan medis.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mengungkapkan bahwa peningkatan kasus TBC cukup mengkhawatirkan. Penyakit yang sangat menular melalui batuk dan bersin ini, mayoritas menyerang paru-paru. Oleh karena itu, perbaikan sistem deteksi dan pelaporan menjadi prioritas utama untuk menekan angka kasus TBC di kota ini.
Data menunjukkan tren peningkatan kasus TBC setiap tahunnya. Pada tahun 2023, tercatat 4.747 kasus, sementara pada tahun 2024 sebanyak 4.712 kasus. Ironisnya, sebagian besar pasien adalah anak-anak.
Pemerintah Kota Tasikmalaya mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, menghindari kontak erat dengan penderita TBC, serta menjaga imunitas tubuh melalui konsumsi makanan bergizi seimbang dan aktivitas fisik teratur.
Selain itu, masyarakat dihimbau untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Kepala Dinas Kesehatan menekankan pentingnya skrining pada keluarga dekat penderita TBC. Stigma negatif terhadap penyakit ini seringkali membuat keluarga malu dan mengucilkan penderita, padahal deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah penularan dan meningkatkan peluang kesembuhan. Dengan skrining pada keluarga, potensi penyebaran penyakit dapat diminimalisir secara efektif.