IMF Waspadai Dampak Konflik Iran-Israel dan Perang Dagang Terhadap Ekonomi Global

Dana Moneter Internasional (IMF) memberikan peringatan keras terkait potensi dampak konflik yang meningkat antara Iran dan Israel terhadap ekonomi global. Eskalasi konflik ini dikhawatirkan akan memperburuk prospek ekonomi global yang sudah tertekan oleh berbagai perselisihan perdagangan yang terjadi.

Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, mengungkapkan bahwa dunia saat ini sedang menanggung beban akibat perang dagang yang telah menyebabkan penurunan pertumbuhan global sebesar 0,5%. Ketegangan yang terjadi di Timur Tengah akan menambah ketidakpastian yang merugikan bagi pelaku bisnis.

Ancaman ini muncul di tengah meningkatnya praktik proteksionisme di bawah pemerintahan Donald Trump, di mana tarif impor dikenakan terhadap berbagai negara, termasuk Meksiko, Kanada, dan China, dengan beberapa komoditas menghadapi tarif hingga lebih dari 100%. Bahkan, tarif sebesar 50% dikenakan untuk baja dan aluminium dari Uni Eropa (UE), 25% untuk mobil, dan 10% untuk semua ekspor UE.

Georgieva mengakui bahwa ekonomi global cukup tahan terhadap guncangan, namun menekankan bahwa ketidakpastian telah menjadi hal yang "normal baru". Menurutnya, negara-negara perlu memperkuat ketahanan melalui reformasi struktural.

Meskipun demikian, Georgieva tetap optimis, menyoroti kesepakatan dagang AS-China dan kesepakatan Trump dengan Inggris sebagai contoh positif. Ia juga menekankan pentingnya diversifikasi mitra dagang sebagai strategi utama di tengah kondisi yang bergejolak.

IMF mendorong kerja sama multilateral untuk menghindari resesi yang mungkin dipicu oleh konflik geopolitik dan perang dagang. Kerja sama ini penting untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi global di tengah tantangan yang kompleks dan saling terkait.

Scroll to Top