The Fed Kembali Tahan Suku Bunga, Sinyal Pemangkasan Tertunda

Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,25-5,50% pada pertemuan bulan Juni 2025. Keputusan ini menandai penahanan suku bunga keempat kalinya berturut-turut, setelah serangkaian kenaikan agresif sejak Maret 2022. Sebelumnya, The Fed telah menurunkan suku bunganya sebanyak tiga kali, dengan total 100 basis poin, pada September, November, dan Desember 2024.

Alasan The Fed Mempertahankan Suku Bunga

Meskipun ada ekspektasi penurunan, The Fed masih berhati-hati karena kekhawatiran inflasi yang masih tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang melambat. Proyeksi dari "dot plot" menunjukkan pandangan yang terpecah di antara anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). Sebagian besar anggota memperkirakan tidak akan ada penurunan suku bunga sama sekali tahun ini, meningkat dari proyeksi sebelumnya pada bulan Maret.

Ketua The Fed, Jerome Powell, menyoroti potensi dampak tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap inflasi. Meskipun dampaknya belum sepenuhnya jelas, Powell menekankan perlunya kejelasan sebelum The Fed dapat mempertimbangkan penurunan biaya pinjaman lebih lanjut. Inflasi AS sendiri mengalami kenaikan menjadi 2,4% pada Mei 2025, setelah kebijakan tarif diumumkan pada awal April.

Powell menambahkan bahwa dampak tarif pada harga bisa bersifat sementara atau lebih persisten. Perusahaan-perusahaan diperkirakan akan meneruskan sebagian atau seluruh biaya tambahan kepada konsumen, yang berpotensi mendorong harga barang naik.

Dot Plot: Perbedaan Pendapat di Internal The Fed

"Dot plot" terbaru FOMC menunjukkan ketidakpastian yang berkelanjutan mengenai arah kebijakan suku bunga di masa depan. Proyeksi suku bunga untuk tahun 2027 menunjukkan perbedaan pendapat yang signifikan di antara para pejabat The Fed.

Komite FOMC juga mengurangi proyeksi pemangkasan suku bunga untuk tahun 2026 dan 2027. Secara keseluruhan, The Fed melihat adanya tekanan stagflasi dengan perkiraan pertumbuhan PDB AS hanya 1,4% dan inflasi mencapai 3% pada tahun 2025.

Faktor Lain yang Mempengaruhi Kebijakan The Fed

Selain inflasi dan pertumbuhan ekonomi, The Fed juga mempertimbangkan beberapa faktor lain, termasuk:

  • Berkurangnya Ketidakpastian: Komite mengindikasikan bahwa ketidakpastian mengenai prospek ekonomi telah berkurang, terutama terkait ketegangan perdagangan setelah penangguhan kebijakan tarif resiprokal oleh pemerintahan Trump.
  • Kondisi Timur Tengah: Memanasnya situasi di Timur Tengah, khususnya konflik Israel-Iran, juga menjadi perhatian. Lonjakan harga minyak global akibat konflik ini berpotensi berdampak pada inflasi di AS.
  • Kebijakan Fiskal: The Fed juga memantau rancangan undang-undang pajak dan belanja pemerintah yang diajukan oleh presiden, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.
Scroll to Top