Pejabat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) didorong untuk menerapkan perubahan signifikan dalam etos kerja mereka. Fokus utama adalah menghindari aktivitas bermain golf di hari kerja dan menjauhkan peran serta istri dalam urusan perusahaan.
Pesan ini disampaikan oleh seorang tokoh kunci di Danantara Indonesia dalam sebuah diskusi. Tujuannya adalah untuk menghilangkan persepsi negatif di mata publik dan memastikan profesionalisme terjaga.
Lima prinsip utama yang ditekankan kepada jajaran direksi meliputi:
- Menghindari hutang budi
- Bekerja tanpa tekanan
- Tidak bermain golf saat jam kerja
- Penggunaan protokol dan ajudan yang wajar
- Memisahkan urusan keluarga dari operasional perusahaan.
Perubahan ini diharapkan menciptakan budaya kerja yang lebih profesional dan efisien.
Danantara sendiri berperan sebagai pengelola investasi yang berfokus pada hasil pengelolaan BUMN, bukan menggunakan dana operasional atau aset perusahaan. Investasi berasal dari keuntungan BUMN, mirip dengan model Temasek di Singapura.
Danantara terstruktur dengan dua entitas utama: Danantara Asset Management (pengelolaan BUMN) dan Danantara Investment Management (pengelolaan investasi). Pemisahan ini bertujuan untuk mengurangi risiko dan mencegah penyalahgunaan dana.
Tujuannya adalah untuk menciptakan mekanisme saling bantu antar BUMN. Contohnya, keuntungan besar Telkomsel dapat digunakan untuk membantu BUMN lain yang mengalami kesulitan keuangan.
Konsolidasi dividen BUMN diharapkan dapat melampaui target APBN dan memperkuat perusahaan negara tanpa bergantung pada Penyertaan Modal Negara (PMN).
Danantara menekankan transparansi dan keterbukaan informasi agar publik memahami perannya dengan jelas.