Gunung Lewotobi Erupsi Dahsyat, Bandara NTT dan Bali Lumpuh!

Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengalami erupsi hebat pada Selasa (17/6), menyemburkan abu setinggi 10 km yang mengakibatkan kondisi gelap gulita.

Letusan yang terjadi pada pukul 17:35 WITA ini disertai awan panas ke berbagai arah setelah sebelumnya terjadi beberapa erupsi sejak Senin (16/6) malam. Status Gunung Lewotobi kini berada pada level IV (Awas). Semburan abu vulkanik yang dahsyat bahkan terlihat hingga Maumere, Sikka, dan Lewoleba, Lembata, yang berjarak sekitar 90 km dari lokasi kejadian di Larantuka. Masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 7 km dari gunung.

Dampak Erupsi: Bandara Ditutup, Penerbangan Dibatalkan

Erupsi Gunung Lewotobi mengakibatkan kelumpuhan sementara di tiga bandara, yaitu Bandara Frans Seda Maumere (Sikka), Bandara Soa Bajawa, dan Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende. Banyak maskapai penerbangan membatalkan rute dari dan menuju bandara-bandara tersebut, termasuk rute Kupang.

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, juga terkena dampak. Sejumlah penerbangan domestik dan internasional dibatalkan. Tercatat 12 keberangkatan internasional dan lima keberangkatan domestik yang dibatalkan. Untuk kedatangan, dibatalkan 13 penerbangan internasional dan 2 penerbangan domestik.

Kondisi Terkini Masyarakat Terdampak

Kampung-kampung di lereng Gunung Lewotobi mengalami kegelapan, hujan pasir, dan kerikil setelah letusan. Masyarakat terpaksa mengungsi akibat hujan kerikil dan abu.

Warga dari Desa Klantanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawokote mengungsi ke perbatasan Kabupaten Sikka. Desa-desa ini merupakan zona merah atau wilayah Kajian Risiko Bencana (KRB). Namun, sebagian warga memilih kembali ke kampung halaman mereka pada Rabu (18/6) malam.

Pemerintah daerah setempat telah memberikan peringatan keras kepada warga yang menolak mengungsi, dan menegaskan bahwa mereka tidak akan mendapatkan pertolongan jika tetap berada di zona berbahaya.

Himbauan Penting untuk Masyarakat

Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa. Pemerintah daerah terus menghimbau masyarakat untuk:

  1. Tidak beraktivitas dalam radius 7 km dan sektoral Barat Daya-Timur Laut 8 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
  2. Tetap tenang dan mengikuti arahan Pemerintah Daerah, serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
  3. Mewaspadai potensi banjir lahar hujan yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi.
  4. Menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.

Informasi lebih lengkap dapat diakses melalui Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki atau menghubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Scroll to Top