Presiden Rusia Vladimir Putin membuka lebar pintu kerjasama dengan Indonesia setelah pertemuan bilateral yang produktif dengan Presiden Prabowo Subianto. Kesepakatan potensial ini mencakup berbagai sektor strategis, mulai dari energi hingga teknologi canggih.
Salah satu poin utama adalah kerjasama di bidang energi. Putin menyampaikan bahwa perusahaan minyak dan gas Rusia siap meningkatkan pasokan minyak dan gas alam cair ke Indonesia. Lebih lanjut, perusahaan Zarubezneft dan Pertamina tengah menjalankan proyek bersama untuk membangun kilang minyak dan kompleks petrokimia di Jawa Timur. Rusia juga berminat berpartisipasi dalam proyek-proyek baru di lepas pantai Indonesia serta memodernisasi infrastruktur untuk meningkatkan produksi minyak dari ladang-ladang yang sudah ada.
Selain energi, Putin juga menawarkan kerjasama di bidang nuklir damai. Fokusnya adalah pemanfaatan teknologi nuklir untuk tujuan non-militer, seperti di bidang kesehatan, pertanian, dan pelatihan tenaga ahli.
Kerjasama di bidang teknologi juga menjadi prioritas. Putin menyebutkan potensi kerjasama di bidang luar angkasa untuk tujuan damai, pengembangan smart city, dan penerapan kecerdasan buatan (AI).
Dalam bidang pendidikan, lebih dari 500 warga Indonesia saat ini sedang menempuh pendidikan di Rusia. Untuk mempermudah interaksi antar warga negara, penerbangan langsung dari Moskow ke Bali telah dipulihkan, dan Konsulat Jenderal Rusia di Bali telah dibuka sejak Januari 2025.