Human Papillomavirus (HPV), virus yang erat kaitannya dengan kanker serviks, kembali menjadi sorotan. Dengan lebih dari 200 jenis, HPV berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius.
Di tengah cakupan vaksinasi HPV yang masih rendah di Indonesia, penting untuk memahami betapa krusialnya deteksi dini dan pencegahan sejak usia muda.
Mayoritas kasus kanker serviks, sekitar 70%, disebabkan oleh infeksi HPV. Bahkan, pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, angka ini bisa mendekati 100%. Penyebaran virus ini terjadi melalui kontak kulit langsung di area genital, bukan melalui cairan tubuh. Jadi, hubungan seksual tanpa penetrasi pun tetap membawa risiko penularan.
Kelompok yang paling rentan terinfeksi adalah mereka yang sudah aktif secara seksual, umumnya mulai usia 20 tahun ke atas. Meskipun beberapa jenis HPV menyebabkan kutil kelamin yang dapat sembuh dengan sendirinya, ada juga jenis yang sangat berisiko memicu kanker.
Salah satu tantangan utama adalah infeksi HPV seringkali tidak menunjukkan gejala. Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi, meningkatkan risiko berkembangnya kanker jika tidak terdeteksi lebih awal.
Oleh karena itu, vaksinasi HPV sangat dianjurkan, terutama sebelum seseorang aktif secara seksual. Pemerintah Indonesia kini gencar mendorong pemberian vaksin HPV gratis kepada remaja putri sebagai bagian dari program imunisasi nasional. Vaksin ini akan lebih efektif jika diberikan saat sistem kekebalan tubuh masih kuat dan sebelum terpapar virus.
Selain vaksin pencegahan, saat ini juga tengah dikembangkan vaksin untuk individu yang sudah terinfeksi HPV, dengan harapan dapat mengurangi risiko perkembangan kanker serviks. Namun, vaksin ini belum tersedia secara luas.
Pencegahan tidak hanya berhenti pada vaksinasi. Pemeriksaan kesehatan rutin, penggunaan alat kontrasepsi seperti kondom, dan praktik hubungan seksual yang aman sangat penting. Perokok aktif juga perlu mewaspadai risiko tambahan.
HPV tidak hanya menyerang organ reproduksi. Dalam beberapa kasus, virus ini juga dapat memicu kanker di saluran pernapasan, terutama pada perokok.
Meskipun demikian, masyarakat diimbau untuk tidak panik. Penanganan medis dan deteksi dini yang tepat dapat mencegah dampak serius dari infeksi HPV. Menjaga sistem kekebalan tubuh melalui gaya hidup sehat dan aktivitas fisik yang cukup juga sangat penting.