Tekanan darah tinggi atau hipertensi kini tak lagi hanya menjadi momok bagi lansia. Semakin banyak anak muda di Indonesia yang terdiagnosis penyakit ini. Gaya hidup yang kurang sehat dan tingkat stres yang tinggi menjadi faktor pemicu utama.
Hipertensi, jika dibiarkan, dapat memicu komplikasi serius seperti penyakit ginjal dan gagal jantung. Oleh karena itu, perubahan gaya hidup menjadi krusial, terutama bagi generasi muda.
Perubahan gaya hidup yang disarankan meliputi pengurangan konsumsi makanan tinggi garam, penurunan berat badan bagi individu yang mengalami obesitas, serta rutin berolahraga dengan intensitas sedang hingga berat. Selain itu, mengurangi waktu yang dihabiskan di depan layar perangkat elektronik juga penting.
Pemeriksaan kesehatan secara rutin juga merupakan langkah preventif yang penting. Sekolah dapat berperan aktif dengan mengadakan pemeriksaan kesehatan berkala untuk mendeteksi dini potensi masalah kesehatan pada siswa. Intervensi dini sangat diperlukan untuk mencegah hipertensi berkembang menjadi kondisi kronis yang dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah, berujung pada komplikasi seperti stroke atau serangan jantung.
Hipertensi dapat menyerang anak-anak mulai usia 10 tahun hingga remaja usia 19 tahun. Dampaknya dapat merusak lapisan pembuluh darah dan memicu gangguan kesehatan serius seperti gagal ginjal, serangan jantung, dan stroke.