Washington – Kunjungan tim Juventus ke Gedung Putih sebelum gelaran Piala Dunia Antarklub 2025 di Amerika Serikat, diwarnai momen tak terduga. Presiden Donald Trump, dalam pertemuan dengan perwakilan Juventus, justru membahas isu politik Iran dan melontarkan pernyataan transfobia.
Rombongan Juventus, termasuk pemilik klub John Elkann, CEO Maurizio Scanavino, General Manager Damien Comolli, direktur Giorgio Chiellini, serta pemain Weston McKennie, Timothy Weah, Dusan Vlahovic, Teun Koopmeiners, dan pelatih Igor Tudor, diundang ke Ruang Oval Gedung Putih.
Momen canggung terjadi ketika Trump, di hadapan para pemain Juventus, mulai membahas isu politik terkait Iran yang tengah berseteru dengan Israel. Sebelumnya, Trump juga menyinggung isu transfobia saat menjawab pertanyaan tentang tim sepak bola wanita Juventus. Ia menekankan bahwa wanita seharusnya bermain dengan wanita.
Timothy Weah, pemain sayap Juventus asal Amerika Serikat, mengaku terkejut dan merasa kesal dengan pembahasan tersebut. Ia mengungkapkan kekecewaannya karena berharap pertemuan itu hanya fokus pada sepak bola.
"Itu semua kejutan bagi saya. Saya tidak punya pilihan selain ikut ke sana," ujar Weah. "Saya sangat terkejut. Rasanya sedikit aneh. Ketika dia mulai berbicara tentang politik dengan Iran dan segalanya, itu semacam, ‘ayolah, saya cuma ingin main bola," imbuhnya.