Kasus HIV/AIDS di Pandeglang Meningkat, Usia Produktif Paling Rentan

PANDEGLANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang melaporkan peningkatan kasus HIV/AIDS. Data terbaru menunjukkan, hingga Mei 2025, tercatat 345 kasus, naik dari 333 kasus di awal tahun. Ironisnya, kelompok usia produktif antara 18 hingga 45 tahun mendominasi angka penderita.

Kepala Bidang terkait Dinkes Pandeglang menjelaskan, peningkatan ini terdeteksi melalui program triple eliminasi yang fokus pada deteksi dini. Program ini menyasar kelompok-kelompok berisiko tinggi seperti ibu hamil, pekerja seks, pengguna narkoba suntik, penderita infeksi menular seksual (IMS), dan pasien TBC.

"Kenaikan memang relatif kecil, tetapi tetap menjadi perhatian serius karena HIV merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan dan memerlukan pengobatan seumur hidup," ujarnya.

Pemeriksaan rutin HIV/AIDS gencar dilakukan pada ibu hamil di Pandeglang. Selain itu, penjangkauan juga menyasar pekerja seks komersial (PSK), pengguna narkoba suntik, dan laki-laki berhubungan seks dengan laki-laki (LSL). Tes HIV juga diwajibkan bagi penderita TBC.

Data menunjukkan bahwa perempuan mendominasi jumlah penderita HIV/AIDS di Pandeglang.

Upaya penjangkauan terhadap PSK terus dilakukan, terutama di kawasan wisata seperti Carita. Puskesmas setempat aktif melakukan konseling dan pemeriksaan.

Saat ini, sebanyak 247 pasien HIV aktif mengakses layanan pengobatan antiretroviral (ARV). Layanan terapi ARV tersedia di enam fasilitas Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP) yang tersebar di empat puskesmas (Cadasari, Saketi, Labuan, dan Panimbang) serta dua rumah sakit (RS Aulia dan RSUD Berkah).

Scroll to Top