Eskalasi Konflik, Israel Kembali Gempur Teheran, Ilmuwan Nuklir Iran Dilaporkan Tewas

Jakarta – Ketegangan antara Israel dan Iran kembali memanas. Ibu Kota Iran, Teheran, dilaporkan menjadi sasaran serangan Israel pada hari Jumat (20/6), yang mengakibatkan tewasnya seorang ilmuwan nuklir Iran.

Berita ini pertama kali disiarkan oleh media Israel dan stasiun televisi Kan, yang mengklaim bahwa ilmuwan tersebut tewas akibat serangan udara oleh pasukan Israel. Meskipun demikian, kebenaran laporan ini masih belum dapat diverifikasi secara independen. Baik pihak Israel maupun otoritas Iran belum memberikan komentar resmi terkait insiden ini.

Serangan ini merupakan kelanjutan dari operasi militer Israel yang intensif terhadap Iran sejak 13 Juni lalu. Israel mengklaim bahwa operasi ini bertujuan untuk melumpuhkan program senjata nuklir dan rudal balistik Iran. Namun, serangan tersebut juga dilaporkan mengenai wilayah pemukiman penduduk, menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa.

Sebagai respons atas serangan Israel, Iran telah meluncurkan ratusan roket dan rudal sebagai tindakan balasan. Setelah itu, kedua negara terlibat dalam aksi saling serang yang berkelanjutan.

Pertempuran yang berkecamuk telah menyebabkan korban jiwa di kedua belah pihak. Di Iran, dilaporkan 585 orang tewas dan 1.326 lainnya terluka sejak dimulainya serangan Israel. Sementara itu, di Israel, 24 orang dilaporkan tewas akibat konflik tersebut. Selama pertempuran, Iran mengklaim bahwa target serangan mereka adalah fasilitas militer, bukan area pemukiman penduduk.

Sebelumnya, sejumlah ilmuwan nuklir Iran juga dilaporkan menjadi korban pembunuhan. Beberapa nama yang disebutkan antara lain rektor Universitas Islam Azad Mohammad Mechdi Tehranchi, mantan Ketua Organisasi Energi Atom Iran Fereydoun Abbasi, Abdolhamid Minouchehr, Ahmadreza Zolfaghari, Amirhossein Feqhi, Mansour Asgari, Saeed Borji, dan Akbar Motalleblizadeh.

Scroll to Top