Walikota Haifa Serukan Akhiri Perang Israel-Iran

Kota Haifa di Israel menjadi target serangan rudal Iran dalam konflik yang tengah berlangsung. Walikota Haifa, Yona Yahav, menyampaikan permohonan agar permusuhan antara Israel dan Iran segera dihentikan.

Yahav mengungkapkan bahwa selama delapan hari terakhir, tidak ada korban jiwa di Haifa akibat saling serang antara kedua negara. Namun, sebanyak 21 warga Haifa mengalami luka-luka, dengan tiga di antaranya dalam kondisi serius.

"Saya tidak menyukai perang," ujar Yahav, menekankan bahwa dirinya telah mengalami sepuluh kali peperangan sepanjang hidupnya. Ia mendesak agar perdamaian segera tercapai antara Israel dan Iran. "Tujuan utama dari semua ini adalah perdamaian," tegasnya.

Terkait potensi keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik ini, Yahav menyatakan kekhawatirannya terhadap waktu yang dibutuhkan Presiden Donald Trump untuk menentukan sikap. Trump diperkirakan akan memberikan keputusan dalam dua minggu mendatang mengenai posisi Amerika dalam perang tersebut.

Menurut Yahav, waktu dua minggu terlalu lama mengingat kebutuhan mendesak warga Israel akan jaminan keamanan. "Saya tidak bisa mendapatkan jawaban dari Trump dan ini mengganggu saya," katanya. "Karena saya menginginkan stabilitas dan saya pikir dia harus memberikan stabilitas ini kepada saya," imbuhnya.

Konflik Israel-Iran telah berlangsung sejak 13 Juni lalu. Kota-kota di Israel seperti Tel Aviv, Yerusalem, dan Haifa menjadi sasaran serangan rudal dari Iran. Pada hari ini, militer Iran kembali meluncurkan serangan rudal ke wilayah Israel, menyebabkan 17 orang dilaporkan terluka.

Scroll to Top