Gennaro Gattuso Resmi Nahkodai Timnas Italia, Targetkan Lolos Piala Dunia

Roma – Gennaro Gattuso, sosok yang dikenal dengan semangat juangnya, resmi diperkenalkan sebagai pelatih kepala Timnas Italia. Pria berusia 47 tahun ini menyampaikan ambisinya untuk membawa Gli Azzurri kembali berjaya.

Dalam konferensi pers di Roma, Gattuso menegaskan komitmennya untuk memberikan yang terbaik, meskipun menyadari beratnya tantangan yang ada di depan mata. Tugas utama yang diemban adalah mengantarkan Italia lolos ke Piala Dunia, sebuah impian yang belum terwujud sejak 2014. Saat ini, performa tim asuhan Gianluigi Donnarumma masih belum stabil, dengan hanya mengumpulkan tiga poin dari dua pertandingan awal.

"Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Saya berharap bisa menjalankan tugas ini dengan baik. Saya tahu ini tidak akan mudah, tetapi itulah yang membuat hidup ini menarik. Saya dan tim pelatih menyadari masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi kami yakin bisa meraih sesuatu yang luar biasa," kata Gattuso dengan penuh semangat.

Gattuso menekankan pentingnya membangun kembali mentalitas juara dan antusiasme dalam tim. "Target utama kami adalah kembali ke Piala Dunia. Ini penting bagi kami dan sepak bola Italia. Kita perlu menemukan kembali antusiasme dan berhenti berpikir negatif. Para pemain harus datang ke Coverciano dengan semangat membara."

Lebih lanjut, Gattuso mengungkapkan bahwa menciptakan suasana kekeluargaan adalah kunci utama. "Di luar taktik dan teknik, kami perlu membangun kembali semangat kelompok yang telah membentuk kami selama bertahun-tahun."

Sebagai bagian dari skuad Italia yang menjuarai Piala Dunia 2006, Gattuso ingin meniru jejak seniornya, Marcello Lippi, dalam membangun fondasi tim yang solid. "Saya berharap bisa melakukan apa yang telah Marcello lakukan, yaitu menciptakan keakraban di ruang ganti. Saya ingin membangun kembali rasa memiliki. Saya ingin melihat para pemain tiba di Coverciano dengan senyum dan merasa senang. Saya perlu berinteraksi dengan tim secara efektif."

Gattuso menyadari bahwa zaman telah berubah dan pendekatan yang tepat diperlukan untuk memahami para pemain saat ini. "Kita perlu memahami pikiran mereka dengan benar. Ini bukan tentang mengharapkan mereka untuk berubah, kitalah yang perlu menemui mereka di tengah jalan," pungkasnya.

Scroll to Top