Unggahan Terakhir Korban Mutilasi Padang Pariaman Jadi Sorotan, Sempat Singgung Soal Kematian

Kasus pembunuhan berantai yang disertai mutilasi di Padang Pariaman, Sumatera Barat, menggemparkan publik. Septia Adinda, salah satu korban yang jenazahnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan, menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Perhatian warganet tertuju pada unggahan terakhir Septia di akun TikTok-nya, @septiaadinda. Dalam video yang menampilkan dirinya menghadap pantai, ia menuliskan kalimat puitis tentang perjalanan hidup: "Entah seindah apa di ujung sana, yang jelas aku masih di perjalanan." Unggahan ini telah ditonton lebih dari 200 ribu kali dan dibanjiri komentar bernada duka.

Namun, yang lebih mengejutkan adalah unggahan Septia sebelumnya pada 1 Mei 2025. Dalam postingan tersebut, ia secara implisit menyinggung soal kematian dengan menulis, "Mana mungkin bekas pemain tewas dipermainkan." Sontak, kalimat ini memicu spekulasi di kalangan warganet. Banyak yang menduga Septia telah lama menerima ancaman dari pelaku, SJ (25), yang kini telah ditangkap oleh Polres Padang Pariaman.

Polisi mengungkapkan motif sementara pembunuhan sadis ini adalah masalah utang. Pelaku mengaku kesal karena Septia belum membayar utangnya sebesar Rp3,5 juta. Akibat kekesalan tersebut, pelaku membawa lari dan menyekap korban sejak 15 Juni 2025. Setelah korban meninggal, pelaku memutilasinya menjadi 10 bagian dan membuang potongan tubuhnya ke Sungai Batang Anai.

Kasus ini semakin mengerikan setelah polisi menemukan fakta bahwa pelaku juga diduga terlibat dalam pembunuhan dua wanita lain sekitar 1,5 tahun lalu. Saat ini, polisi masih mendalami kasus tersebut. Laporan kehilangan kedua wanita tersebut memang pernah diterima oleh pihak kepolisian.

Kasus mutilasi ini menambah daftar panjang kejahatan keji di Indonesia. Unggahan terakhir Septia Adinda yang menyinggung soal kematian menjadi ironi yang menyayat hati, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabatnya.

Scroll to Top