Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) secara resmi meluncurkan Program APJII DC, sebuah inisiatif strategis yang menandai babak baru dalam kolaborasi industri pusat data di tanah air. Program ini diluncurkan pada Kamis, 19 Juni 2025.
Dengan menggandeng lima mitra kunci, yaitu PT Interlink Technology, PT Inti Pusat Data Nusantara, PT Mahavira System Integra (JLM Group), PT Omni Data Center Indonesia, dan Digital Realty Bersama, APJII bertujuan untuk menyediakan layanan kolokasi yang terintegrasi dan berkelanjutan bagi lebih dari 1.300 anggotanya.
Ketua Umum APJII, Muhammad Arif, menekankan bahwa transformasi digital nasional tidak hanya bergantung pada perluasan jaringan, tetapi juga pada penguatan pusat-pusat interkoneksi. Menurutnya, APJII DC adalah langkah nyata untuk memastikan pertumbuhan data yang cepat dan terkonsolidasi secara efisien di dalam negeri. "Kami ingin Indonesia memiliki arsitektur internet yang berdaulat, efisien, dan terbuka, dan APJII DC adalah fondasinya," ujarnya.
Untuk mendukung program ini, APJII menghadirkan platform digital "APJII DC Portal" yang memudahkan anggota dalam memilih paket kolokasi, memantau ketersediaan rak, dan melakukan pembayaran secara online.
Arif juga menegaskan pentingnya integrasi vertikal yang tidak mengganggu ekosistem pasar. APJII tidak ingin bersaing dengan anggotanya dalam bisnis pusat data, melainkan berperan sebagai orkestrator interkoneksi yang adil, menjembatani kebutuhan pasar dengan kapasitas yang tersedia melalui mitra. Dengan pendekatan ini, APJII menghindari konflik kepentingan dan memperluas peluang usaha bagi seluruh penyedia layanan.
Melalui APJII DC, setiap mitra pusat data mendapatkan akun tersendiri untuk memperbarui informasi penawaran, termasuk detail sertifikasi, kapasitas rak, dan paket diskon. Sistem ini juga dilengkapi modul billing otomatis, berita acara aktivasi, serta dashboard finansial yang transparan, menegaskan komitmen APJII terhadap tata kelola layanan yang akuntabel dan pro-anggota.
Ketua Bidang IIX dan Data Center APJII, Adhi Lesmana, menambahkan bahwa portal APJII DC sudah dapat diakses. "Kami merancang marketplace terpadu agar anggota cukup ‘klik’ lokasi, spesifikasi, dan skema pembayaran, baik bulanan, kuartalan, hingga tahunan, tanpa proses rumit. Semua tagihan diproses terpusat oleh APJII dan didistribusikan ke mitra sesuai skema back-to-back," jelasnya.
Sekretaris Umum APJII, Zulfadly Syam, yang mewakili Ketua Umum, menegaskan bahwa program ini lahir dari kebutuhan komunitas untuk menghadirkan interkoneksi yang andal tanpa harus membangun fasilitas pusat data mandiri berskala besar. "APJII dituntut menyediakan infrastruktur interkoneksi yang komprehensif, tetapi kami juga realistis bahwa membangun data center raksasa bukan pilihan efisien. Kolaborasi strategis dengan para penyedia infrastruktur adalah solusi berkelanjutan bagi ekosistem kita," katanya.
Kerja sama ini diharapkan menjadi katalis penting dalam pertumbuhan industri digital Indonesia, di tengah meningkatnya permintaan layanan cloud, edge computing, dan interkoneksi berlatensi rendah. Dengan memusatkan peran sebagai pengelola Internet Exchange (IIX) dan menyerahkan layanan kolokasi kepada operator data center berpengalaman, APJII memastikan skala ekonomis tercapai tanpa mengorbankan kualitas layanan maupun kestabilan tarif bagi pelaku usaha kecil-menengah hingga perusahaan besar.