Iran mengambil langkah drastis dengan memutus akses internet dan jaringan telepon di seluruh negeri. Keputusan ini diambil sebagai upaya pencegahan terhadap potensi serangan siber dari Israel, di tengah meningkatnya spekulasi mengenai kemungkinan keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik regional.
Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi Iran menyatakan bahwa penutupan akses ini adalah tindakan sementara yang diperlukan. Mereka berdalih bahwa jaringan komunikasi negara telah disalahgunakan oleh pihak musuh yang agresif. Pernyataan ini disampaikan melalui kantor berita Tasnim.
Langkah ini mengindikasikan eskalasi yang lebih dalam dalam konflik antara Iran dan Israel. Pertempuran kini tidak hanya terjadi melalui serangan rudal, tetapi juga merambah ranah siber. Kedua negara dilaporkan semakin aktif menggunakan serangan siber untuk menargetkan infrastruktur penting, layanan publik vital, dan bahkan melakukan pelacakan individu.
Kementerian menambahkan bahwa akses ke beberapa layanan dan situs web domestik masih dipertahankan, meskipun rinciannya tidak diungkapkan. Sejak Rabu sore, panggilan seluler dan telepon rumah di Iran tidak dapat dihubungi dari luar negeri. Laporan dari warga menunjukkan bahwa panggilan domestik masih memungkinkan, meskipun dengan pembatasan.