Piala Dunia Antarklub edisi terbaru memang tak lepas dari sorotan. Meski menuai kritik, turnamen ini tetap menyajikan momen-momen menarik. Aksi Sergio Ramos, misalnya, menjadi bukti bahwa usia hanyalah angka. Gol cepatnya ke gawang Inter Milan menunjukkan bahwa ia masih mampu bersaing di level tertinggi.
Namun, kejutan tak berhenti di situ. Real Madrid, sang penguasa Eropa, harus merasakan pahitnya ditahan imbang oleh Al Hilal. Kegagalan penalti Federico Valverde menjadi noda pertama dalam sejarah partisipasi mereka di turnamen ini. Sebelumnya, Los Blancos selalu meraih kemenangan sempurna.
Format baru Piala Dunia Antarklub menuai kritik pedas. Javier Tebas, Presiden LaLiga, bahkan menyerukan agar turnamen ini dihapuskan. Ia menilai bahwa format baru ini mengganggu ekosistem sepak bola yang sudah ada. Masalah teknis seperti kualitas lapangan dan penjualan tiket yang lesu juga menjadi sorotan.
Di sisi lain, Timnas Indonesia U-23 tengah mempersiapkan diri untuk Piala AFF U-23 2025. Pelatih Gerald Vanenburg memanggil 30 pemain, termasuk dua pemain keturunan, untuk mengikuti pemusatan latihan. Skuad Garuda Muda akan memulai perjuangan mereka di Grup A, menghadapi Malaysia, Filipina, dan Brunei.
Selain membahas dunia sepak bola, kita juga akan membahas isu penting lainnya. Praktik Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO) menjadi perhatian serius di Jawa Tengah. Dua pelaku telah ditangkap dan terancam hukuman berat.
Tak hanya itu, kita juga akan mengupas tuntas peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian Indonesia. Toko kelontong, sebagai salah satu bentuk UMKM, memiliki peran strategis dalam distribusi bahan pokok dan penggerak ekonomi masyarakat. Namun, keberadaannya semakin terhimpit oleh modernisasi dan persaingan modal. Sampoerna Retail Community (SRC) hadir sebagai solusi untuk memberdayakan UMKM dan mendorong transformasi toko kelontong menjadi lebih profesional dan kompetitif.
Ikuti terus ulasan mendalam dan analisis lengkapnya hanya di sini.
