Kepindahan penjaga gawang muda, Joan Garcia, ke Barcelona telah memicu reaksi keras. Garcia dianggap sebagai pengkhianat oleh banyak pihak di Espanyol setelah memutuskan untuk bergabung dengan rival sekota.
Barcelona menebus klausul pelepasan Garcia senilai 25 juta Euro, mengikatnya dengan kontrak jangka panjang hingga tahun 2031. Keputusan ini mengakhiri kebersamaan Garcia dengan Espanyol yang telah berlangsung selama hampir satu dekade. Ia telah membela Pericos sejak level junior, sebelum akhirnya menembus tim utama pada tahun 2021.
Mantan Presiden Espanyol, Joan Collet, melontarkan kritik pedas atas transfer ini. Ia bahkan berharap Garcia akan disambut dengan cemoohan saat kembali ke Stadion RCDE di masa depan.
"Saya merasa kecewa, bukan marah," ujar Collet. "Yang membuat saya jengkel adalah kepindahannya ke klub rival, yang sayangnya bukan hanya rival dalam olahraga, tetapi juga dalam hal sosial."
Collet menuduh Garcia telah membohongi rekan satu tim, pelatih, dan para penggemar. "Semua orang merasa dikhianati. Espanyol tidak ingin menjualnya ke sana, mereka membeli kebebasan olahraganya. Ini adalah hal yang serius karena dia adalah pemain muda. Sulit untuk dimaafkan, karena dia pergi ke pihak monster," cetusnya.
Collet berharap para suporter Espanyol akan menyambut Garcia dengan siulan, namun tanpa kekerasan atau penghinaan. Ia bahkan mengusulkan pembuatan spanduk raksasa yang menampilkan foto Garcia berseragam Espanyol dan mencium lambang klub sebagai bentuk sindiran.