Polemik perebutan empat pulau antara Aceh dan Sumatera Utara memanas usai keputusan kontroversial dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek menjadi pusat sengketa.
Keputusan Mendagri yang menetapkan keempat pulau tersebut masuk wilayah Sumatera Utara berdasarkan analisis spasial menuai kecaman. Pasalnya, pulau-pulau itu selama ini berada di bawah pengelolaan Kabupaten Aceh Singkil.
Presenter sebuah stasiun TV swasta nasional, dengan gaya khasnya yang lugas dan menohok, ikut menyoroti isu ini. Ia menyampaikan kabar bahwa Presiden telah turun tangan dengan menetapkan keempat pulau tersebut sah menjadi wilayah Aceh.
Namun, yang menarik adalah sindiran tajam yang dilontarkan sang presenter kepada Kemendagri. Ia menyindir keputusan Kemendagri yang dianggapnya menyebabkan pulau-pulau itu berpindah tangan bukan karena bencana alam, melainkan karena "surat sakti" dari pusat.
Tak hanya itu, isu kandungan migas yang terdapat di pulau-pulau tersebut juga tak luput dari sorotannya. Ia mengkritik Kemendagri yang dianggapnya belum move on dari gaya kepemimpinan sebelumnya, sehingga keputusan yang diambil seringkali keliru.
"Mungkin saat itu lagi amnesia sejarah, atau malah pura-pura buta demi kepentingan ekonomi semata," ungkapnya, menyiratkan bahwa Mendagri mengabaikan sejarah dan fakta di lapangan hanya karena tergiur potensi ekonomi dari kandungan migas.
Presenter tersebut bahkan menyinggung pernyataan mantan Wapres RI, yang menyebut bahwa keputusan Mendagri itu cacat formil. "Tapi tampaknya cacatnya bukan cuma formil doang, tapi cacat logika, cacat sejarah, cacat semua lengkap," tandasnya.
Aksi blak-blakan presenter tersebut sontak menuai sorotan dari warganet. Banyak yang memberikan komentar beragam, mulai dari yang terhibur dengan gaya sindirannya yang pedas, hingga yang khawatir dengan keselamatannya.