Aksi Seru Tak Cukup! Mengupas Kegagalan Komersial Blue Beetle (2023)

Tidak semua film superhero menjadi hit box office. Terlepas dari narasi yang memikat, produksi berkelas, dan barisan aktor bintang, ada kalanya sebuah film justru merugi. Mari kita telaah salah satu contohnya: Blue Beetle (2023).

Blue Beetle (2023): Kisah Pahlawan Muda dengan Nasib Kurang Mujur

Jaime Reyes, seorang sarjana biasa, mendapati dirinya memiliki kekuatan super setelah bersentuhan dengan artefak alien. Artefak tersebut, Scarab, mengubahnya menjadi Blue Beetle, pahlawan baru yang dilengkapi teknologi canggih. Namun, kekuatannya itu justru menarik perhatian Victoria Kord, seorang pengusaha jahat yang ingin memanfaatkannya.

Film ini menyoroti pentingnya keluarga dan komunitas Latin, memberikan representasi yang segar dalam genre superhero. Xolo MaridueƱa, sebagai pemeran utama, menghadirkan nuansa baru di antara karakter DC lainnya. Meskipun ceritanya menyentuh hati dan penuh aksi, Blue Beetle tetap kesulitan menembus dominasi film-film besar lainnya.

Penjualan tiket yang lesu menjadi tantangan utama bagi kelanjutan karakter ini di layar lebar. Kurangnya popularitas karakter sebelum perilisan film membuat film ini kesulitan menjangkau audiens yang lebih luas. Di tengah perubahan strategi DC Studios, masa depan Jaime Reyes masih menjadi misteri.

Scroll to Top