TASIKMALAYA – Kota Tasikmalaya tengah bergulat dengan peningkatan signifikan kasus tuberkulosis (TBC). Data terbaru menunjukkan, sejak Januari hingga Mei 2025, sebanyak 15 warga kota meninggal dunia akibat penyakit menular ini. Lebih mengkhawatirkan lagi, 1.322 orang lainnya harus menjalani karantina setelah terkonfirmasi positif TBC.
Hasil skrining yang dilakukan pada bulan Mei 2025 mengungkap bahwa 7.803 warga Kota Tasikmalaya menunjukkan indikasi positif TBC. Angka ini terus merangkak naik, dan tragisnya, 15 orang meninggal dunia sebelum sempat mendapatkan penanganan medis yang memadai.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mengonfirmasi lonjakan kasus TBC di wilayahnya. Ia menjelaskan bahwa TBC disebabkan oleh bakteri yang menyerang paru-paru dan sangat mudah menular melalui droplet yang dikeluarkan saat batuk atau bersin.
Tren peningkatan kasus TBC di Kota Tasikmalaya memang cukup mengkhawatirkan. Pada tahun 2023, tercatat 4.747 kasus, diikuti 4.712 kasus pada tahun 2024. Hingga Mei 2025, angka tersebut sudah mencapai 1.322 kasus.
Berdasarkan data skrining yang dilakukan di puskesmas dan rumah sakit, kelompok usia anak-anak (371 kasus) dan remaja (1.044 kasus) menjadi yang paling rentan terinfeksi TBC. Dari total kasus, mayoritas penderita adalah laki-laki (789 orang), sedangkan perempuan sebanyak 626 orang.
Pemerintah Kota Tasikmalaya mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat secara disiplin. Hal ini termasuk menghindari kontak erat dengan penderita TBC, menjaga pola makan yang sehat, dan rutin berolahraga.
Masyarakat yang merasakan gejala TBC, seperti batuk yang berlangsung lama, demam, atau penurunan berat badan, diimbau untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Pemeriksaan dini dapat membantu mencegah penyebaran penyakit dan meningkatkan peluang kesembuhan.