TEL AVIV – Menteri Pertahanan Israel menyampaikan pesan tegas kepada kelompok Hizbullah Lebanon, memperingatkan bahwa kesabaran Israel terhadap ancaman musuh semakin menipis. Peringatan ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran akan potensi keterlibatan Hizbullah dalam konflik regional.
"Hizbullah tampaknya tidak belajar dari sejarah dan mengancam Israel atas perintah Iran," tegas Menteri Pertahanan Israel melalui platform media sosial X. Pernyataan ini merujuk pada klaim bahwa Hizbullah berencana mengambil tindakan terhadap Israel sesuai arahan Iran.
Pejabat tinggi Hizbullah sebelumnya menyatakan bahwa kelompoknya akan bertindak sesuai dengan penilaian mereka dalam menghadapi apa yang mereka sebut sebagai "agresi Israel-Amerika" terhadap Iran.
Namun, Ketua Parlemen Lebanon, seorang tokoh Syiah berpengaruh dan sekutu dekat Hizbullah, menyampaikan pandangan yang berbeda. Ia meyakini bahwa Lebanon tidak akan terlibat dalam perang melawan Israel atas nama Iran. "Saya sangat yakin Lebanon tidak akan terlibat perang karena tidak ada keinginan dan harga yang harus dibayar sangat mahal," ujarnya. Ia menambahkan bahwa Iran tidak membutuhkan bantuan Lebanon, justru Israel yang membutuhkan dukungan.
Pernyataan ini muncul di tengah perdebatan intens dari Iran, Israel, dan Amerika Serikat mengenai potensi aktivasi Hizbullah untuk mendukung Iran dengan menyerang Israel. Meskipun Hizbullah sejauh ini mengisyaratkan ketidak terlibatannya, tekanan dari sekutu dekatnya, Iran, dapat meningkat jika AS juga terlibat dalam konflik tersebut di pihak Israel.