Ancaman Bom Gegerkan Penerbangan Saudi Airlines: Mendarat Darurat di Kualanamu

Pesawat Saudi Arabia Airlines dengan nomor penerbangan SV 5688 yang melayani rute Jeddah-Muscat-Surabaya terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, akibat adanya ancaman bom. Pilot mengambil keputusan cepat ini demi keselamatan seluruh penumpang dan kru.

Informasi mengenai ancaman tersebut diterima oleh Airnav Kualanamu pada pukul 08.55 WIB. Pilot segera berkoordinasi untuk mengalihkan penerbangan dan melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu. Pesawat mendarat dengan selamat pada pukul 09.27 WIB dan ditempatkan di taxiway A5.

Pesawat Saudia Airlines SVA 5688 membawa total 376 orang, terdiri dari 196 penumpang laki-laki, 180 penumpang perempuan, dan 10 awak kabin. Seluruh penumpang segera dievakuasi ke terminal bandara untuk menjalani pemeriksaan ketat oleh tim gabungan.

Lanud Soewondo bersama Tim Jihandak Kodam I/Bukit Barisan dan Brimob Polda Sumut langsung bergerak cepat melakukan sterilisasi terhadap pesawat dan barang bawaan penumpang.

Dalam operasi pengamanan ini, Kodam I/Bukit Barisan menerjunkan 1 SSK Yonkav 6/NK, 1 SST Jihandak Yonzipur 1/DD, serta dukungan dari 1 SST Kopasgat TNI AU dan 1 SST Gegana Brimob Polda Sumut.

Kapuspen TNI menjelaskan bahwa keterlibatan TNI dalam penanganan insiden ini adalah bagian dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025, khususnya dalam mengatasi aksi terorisme.

Para penumpang yang terdampak telah dipindahkan ke hotel-hotel di sekitar bandara dan dijadwalkan untuk melanjutkan penerbangan ke Surabaya pada hari Minggu, 22 Juni.

"Hingga pukul 18.30 WIB, semua penumpang telah diamankan dan ditempatkan di tiga hotel di sekitar bandara dalam kondisi selamat. Pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat telah dilakukan dan dinyatakan aman, sementara pemeriksaan barang bawaan masih berlangsung," jelasnya.

Sebelumnya, pada Selasa (17/6), pesawat Saudia Airlines yang mengangkut jemaah haji embarkasi Depok juga menerima ancaman bom. Petugas gabungan juga melakukan tindakan cepat untuk menjamin keselamatan penumpang.

"TNI akan selalu hadir dan sigap dalam menghadapi situasi darurat demi menjamin keselamatan rakyat dan menjaga stabilitas nasional. Sinergi dan kerjasama cepat antar instansi menjadi kunci dalam merespons insiden ini secara profesional dan proporsional. TNI juga akan terus berkoordinasi dan menjalin kerjasama pengamanan dengan otoritas keamanan Kerajaan Arab Saudi untuk mendalami insiden ini demi menjamin keamanan penerbangan internasional di masa yang akan datang," pungkasnya.

Scroll to Top