Presiden Prabowo Subianto mempresentasikan perkembangan pesat ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinannya dalam St. Petersburg International Economic Forum 2025, Rusia. Prabowo berpidato di hadapan tokoh-tokoh internasional, bersanding dengan Presiden Vladimir Putin dan pemimpin negara lainnya.
Salah satu sorotan utama pidato Prabowo adalah peningkatan signifikan produksi pangan Indonesia. Ia menekankan keberhasilan meningkatkan produksi beras dan jagung hingga 50%, sebuah pencapaian terbesar dalam sejarah Indonesia.
"Dengan bangga saya sampaikan, kita telah mencapai peningkatan produksi beras dan jagung sekitar 50%. Ini adalah peningkatan produksi terbesar dalam sejarah Republik Indonesia," kata Prabowo.
Stok Beras Rekor
Prabowo juga mengumumkan bahwa pemerintah saat ini memegang stok beras terbesar sepanjang sejarah, mencapai 4,4 juta ton. Pencapaian ini diraih hanya dalam tujuh bulan masa jabatannya.
"Kita memiliki 4,4 juta ton beras di gudang pemerintah, cadangan terbesar dalam sejarah Republik Indonesia. Semua ini terjadi hanya dalam beberapa bulan masa jabatan saya," jelas Prabowo.
Menurutnya, keberhasilan ini didorong oleh reformasi besar-besaran, termasuk pemberantasan korupsi dan revisi regulasi yang merugikan.
"Kita telah meningkatkan efisiensi, berjuang keras melawan korupsi, melakukan deregulasi, dan memangkas regulasi yang menghambat. Hasilnya sangat cepat terlihat," tegas Prabowo.
Danantara: Kekuatan Investasi Baru
Dalam pidatonya, Prabowo memperkenalkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), lembaga pengelola investasi sovereign wealth fund. Danantara memiliki modal investasi tunai sebesar US$ 18 miliar atau sekitar Rp 293,4 triliun.
Danantara juga mengelola aset senilai US$ 1 triliun, termasuk kekayaan negara dalam bentuk BUMN dan aset lainnya.
"Saya telah membentuk sovereign wealth fund, Danantara, yang berarti energi masa depan Indonesia. Dana ini untuk melindungi kekayaan generasi mendatang. Saat ini, Danantara memiliki aset kelolaan sebesar US$ 1.000 miliar, dan tahun ini kita memiliki dana tunai sebesar $18 miliar untuk investasi," ungkap Prabowo.
Prabowo mengajak semua pihak, termasuk pebisnis Rusia, untuk bekerja sama. Ia menekankan bahwa Indonesia mencari mitra yang setara dalam kerja sama yang saling menguntungkan.
Dengan fondasi ekonomi yang kuat, Prabowo yakin Indonesia dapat mempercepat pertumbuhan ekonominya. Ia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 7% di akhir tahun, setelah mencapai lebih dari 5% di semester pertama.
"Para ahli saya mengatakan bahwa pada semester pertama ini, pertumbuhan ekonomi kita lebih dari 5%. Bahkan, pada akhir tahun ini, pertumbuhan ekonomi kita bisa mencapai hampir 7% atau bahkan lebih," beber Prabowo.
Ia meyakini bahwa Indonesia berada di jalur yang benar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% dalam beberapa tahun mendatang.
"Ini menunjukkan bahwa kita telah memilih jalan yang benar, dan kita akan mencapai tujuan kita dalam beberapa tahun," tutup Prabowo.